Menurut Kirdi Putra selaku hypnoforensic investigator, A terlihat agak tertutup saat diinterogasi oleh polisi. Hal itu terlihat dari gerak-gerik dan detail yang diperlihatkan A saat diperiksa.
"Sampai saat ini, A terlihat tidak lepas, seperti ada sesuatu yang disimpan dari dia. Kita masih membutuhkan teknik hypnoforensic lebih jauh, prosesnya masih panjang," kata Kirdi di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/10/2015) malam.
Teknik hypnoforensic biasa digunakan oleh polisi untuk memeriksa orang yang tidak terlalu kooperatif saat diinterogasi.
"Dengan cara interogasi yang tepat didukung dengan hipnosis, kita bisa dapat arahnya kecenderungan orang ini sebenarnya menyembunyikan sesuatu atau tidak, atau mungkin ada orang yang terlibat atau tidak, itu bisa digali dari situ," ujar Kirdi.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, teknik tersebut bukan alat bukti, melainkan hanya salah satu teknik yang biasa digunakan polisi saat menginterogasi saksi maupun pelaku.
Sampai saat ini, polisi belum menyatakan ada hubungan kasus pembunuhan PNF dengan kasus pencabulan anak di bawah umur yang dilakukan A. Sore ini, Krishna bersama tim dari Polda Metro Jaya kembali meluncur ke rumah A untuk mengumpulkan bukti-bukti lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.