Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Ahok Marah-marah, Ketua DPRD Mengaku Sudah Tanda Tangan LKPJ 2014

Kompas.com - 12/10/2015, 15:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi membantah disebut menyalahgunakan kekuasaannya dengan menghambat APBD Perubahan 2015. Sebab, dia sebenarnya sudah menandatangani laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) 2014 pada hari Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan kemarahan kepadanya di media massa, Jumat (9/10/2015) lalu.

"Orang sudah saya tanda tangan (LKPJ-nya). Dianya saja yang enggak tahu. Harusnya hari Jumat ya. Tapi, dianya malah... ah sudahlah. Enggak mungkinlah saya mau menghambat," ujar Prasetio ketika dihubungi, Senin (12/10/2015).

Prasetio menegaskan, pada akhirnya, dia tetap menandatangani LKPJ tersebut. Dia sempat menunda penandatanganan tersebut karena ingin Ahok (sapaan Basuki) paham bahwa dia membutuhkan DPRD dalam menjalankan roda pemerintahan.

Dia meminta Ahok tidak membicarakan hal di luar konteks permasalahan, apalagi dengan menyebut dia sebagai teman yang sedang ngambek.

Prasetio mengatakan, dia memiliki semangat yang sama dengan Ahok dalam memberantas korupsi. Sebagai Ketua DPRD, dia berkewajiban memberantas korupsi dengan cara mengawasi penggunaan anggaran.

Prasetio ingin Ahok sadar bahwa selama ini tindak korupsi terbukti dilakukan oleh anak buahnya. Prasetio ingin membantu Ahok untuk mengawasi anak buahnya tersebut.

Akan tetapi, hal itu hanya bisa dilakukan jika terdapat kerja sama yang baik antara eksekutif dan legislatif. Penundaan tanda tangan yang dia lakukan, kata Prasetio, semata-mata untuk menyadarkan Ahok akan pentingnya kerja sama itu.

Prasetio berharap, Ahok bisa memahami inti dari penundaan tanda tangan sementara yang dia lakukan.

"Ahok kan juga enggak tahu anak buahnya yang benar yang mana. Di era saya ini, saya ingin bareng-bareng berantas korupsi. Pokoknya ayo kita memberantas korupsi baik yang ada di DPRD dan SKPD, apalagi sekarang kan banyakan anak buah dia yang ketangkep," ujar Prasetio.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi tengah ngambek. Akibatnya, LKPJ Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 tak kunjung ditandatangani olehnya. Padahal, hal itu termasuk salah satu persyaratan yang diajukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengesahkan APBD Perubahan 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com