Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Pertama Kali dalam Sejarah, Proyek 2016 Dilelang November Tahun Ini

Kompas.com - 13/10/2015, 09:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pelelangan pengadaan barang dan jasa tahun anggaran 2016 sudah dapat dikerjakan pada November 2015 ini. Karena itu, dia berharap anggaran dapat semakin terserap secara optimal. 

"Jadi, (pengadaan barang dan jasa) tahun 2016 sudah mulai lelang semua pada November 2015. Ini pertama kali dalam sejarah proyek (pengadaan barang dan jasa) tahun 2016 sudah dilelang November 2015," kata Basuki di Balai Kota, Senin (12/10/2015).

Menurut Basuki, kini masih banyak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit kerja perangkat daerah (UKPD) DKI yang terlambat mengajukan dokumen lelang. Padahal, lanjut dia, seharusnya lelang sudah bisa dilaksanakan sebelum ketok palu pengesahan APBD.

Basuki menjelaskan, masih banyak oknum SKPD dan UKPD yang tidak mau proses lelang secara keseluruhan diambil alih oleh Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI.

Basuki mulai merasakan penyusunan APBD ketika tahun 2013. Hingga APBD 2015 ini, Basuki mengklaim proses penyusunan berangsur membaik meskipun masih banyak penggelembungan harga satuan.

"Makanya, ini bagian dari perlawanan kalau saya bilang. Nah sekarang penyerapan kita sudah 30 persen lebih tinggi daripada Oktober tahun lalu. Kalau APBD-P 2015 bisa disahkan cepat, DKI mungkin bisa sekitar 70 atau 80 persen anggaran terserap ya," kata Basuki. 

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, DPRD DKI telah menyepakati pelelangan dilakukan sebelum pengesahan APBD 2016 meskipun DPRD DKI belum secara resmi menandatangani Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016.

Pelelangan rencananya akan dimulai akhir November hingga awal Desember 2015. Pelelangan akan dilakukan untuk kegiatan 2016 jika kontrak anggaran sudah disahkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 

Pada kesempatan berbeda, Kepala BPPBJ Blessmiyanda mengatakan, DPRD DKI akan mengesahkan KUA-PPAS 2016 pada November tahun ini. Saat ini, BPPBJ tengah menunggu surat keputusan (SK) gubernur tentang pekerjaan lelang yang melampaui tahun anggaran.

"Jadi, kalau sudah ada SK KUA-PPAS dan sebentar lagi disetujui oleh DPRD DKI, lalu diproses ke Kementerian Dalam Negeri. Selama itu, kami sudah bisa mulai lelang untuk pekerjaan konstruksi," kata Blessmiyanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com