Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Jakmania yang Terbukti Anarkistis Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Kompas.com - 19/10/2015, 13:22 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelajar sekolah negeri di Jakarta yang terlibat dalam aksi anarkistis massa The Jakmania pada laga final Piala Presiden pada Minggu kemarin terancam dikeluarkan dari sekolah. Anarkistis yang dimaksud adalah terbukti melakukan pengerusakan dan membawa senjata tajam maupun benda-benda berbahaya lainnya.

"Karena kalau sampai membawa senjata tajam dan merusak kan sudah masuk dalam ranah pidana. Kalau sudah seperti itu, pasti dikeluarkan," kata Kepala Dinas Pendidikan Arie Budhiman kepada Kompas.com, Senin (19/10/2015).

Meski demikian, Arie belum dapat memastikan jumlah pelajar yang terbukti bertindak anarkistis. Sebab, ia mengaku belum mendapatkan data mengenai para pelajar yang terjaring penertiban yang dilakukan polisi.

"Sampai sejauh ini kita masih menunggu datanya dari polisi. Mudah-mudahan tidak ada yang pelajar Jakarta. Karena yang kemarin tiu kan banyak juga yang dari luar Jakarta, seperti dari Bekasi dan Karawang," ujar dia.

Sementara untuk pelajar yang tertangkap namun tak terbukti anarkistis, Arie menyatakan bahwa ia menyerahkan sepenuhnya sanksi pada pihak sekolah. 

"Karena kan banyak juga yang sekadar ikut-ikutan. Kalau yang seperti itu sanksinya kita serahkan ke kepala sekolah," ujarnya.

Sebagai informasi, sebagian besar massa The Jakmania yang terjaring razia polisi pada Minggu kemarin masih berusia remaja.

Sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama telah sempat mengeluarkan peringatan akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik pelajar anarkis yang terdaftar di program bantuan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com