"Jadi, patokan saya, begitu (PNS) terima duit, pasti pecat sebagai PNS. Kalau masih motong (honor) PHL (pekerja harian lepas), bakal kami jadikan staf," kata Basuki di Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Di samping itu, Basuki tak menampik masih banyak permainan di lahan pemakaman. Bahkan, lanjut dia, oknum PNS yang bekerja di Dinas Pemakaman kerap lepas tangan dan menyalahkan para PHL. Karena itu, ia tengah melakukan perlawanan kepada para mafia tersebut. Basuki mengimbau warga untuk langsung melapor jika dikenakan pungli di pemakaman.
"Sekarang kan HP canggih-canggih, bisa diam-diam rekam. Kan ada juga pejabat yang enggak ngaku, begitu kami kasih rekamannya, dia langsung diam dan kami pecat sebagai PNS," kata Basuki.
Sebagai informasi, tiga PNS Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur diperiksa oleh Tim Pengamanan dan Penindakan Dinas Pertamanan dan Pemakaman (TPPDPP) Provinsi DKI. Mereka diduga melakukan pungutan liar dalam manipulasi dana kuburan di TPU Pondok Rangon.
Ketiga pegawai pemakaman Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur yang diperiksa berinisial SW, CSE (staf pengawas), dan SU (staf administrasi). Selain SW, CSE, SU, tim TPPDPP DKI memeriksa tiga PHL gali kubur berinisial KAR, JA, dan AN.