Sebab, aksi tersebut akan berujung pada penutupan jalan tol dan menggangu pengguna jalan.
"Kita berharap seperti itu (mogok kerja) tidak dilakukan. Kan masih banyak solusi dan jalan lain yang bisa dilakukan, seperti mediasi dan sebagainya. Sehingga tidak melakukan hal itu."
Hal itu dikatakan Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ipung Purnomo di Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Aksi mogok kerja tersebut dapat berimbas pada masyarakat. Nantinya akan terjadi kemacetan parah di Jabodetabek.
"Kalau sampai terjadi, nanti akan stuck ke mana-mana. Dari arah Jawa Barat atau Jakarta akan macet," kata Ipung.
Kendati demikian, kepolisian tetap mengantisipasi aksi tersebut. Pada tingkat polsek dan polres, Ipung berharap aksi mereka dapat diredam sehingga tidak terjadi mogok.
"Imbauan tetap menyampaikan kepada masyarakat memonitor jika terjadi penutupan dan sebagainnya. Miminal kita juga polisi mengantisipasi ini," kata Ipung.
Sebelumnya, PT Jasa Marga angkat bicara terkait isu mogok pekerja dari salah satu anak perusahaannya yang bakal berujung pada penutupan jalan tol.
Corporate Secretary Jasa Marga Mohammad Sofyan mengatakan, pihaknya memastikan bahwa seluruh jalan Tol Jabodetabek akan tetap beroperasi normal.
Sofyan mengatakan bahwa tidak akan ada gangguan layanan dan transaksi di tol dalam hal ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.