Dia mengingatkan, dahulu DPRD Kota Bekasi juga pernah mengundang pria yang akrab disapa Ahok itu untuk berdiskusi dalam rapat.
Tujuannya untuk meminta klarifikasi dari Pemerintah Provinsi DKI yang terus melanggar perjanjian kerja sama.
Salah satu pelanggaran yang terjadi adalah truk sampah DKI yang melintas Bekasi pada siang hari. Padahal, seharusnya mereka hanya diizinkan melintas pada malam hari.
"Dulu kan dia pernah bilang 'Dipanggil DPRD DKI aja gue enggak dateng, apalagi DPRD Bekasi,'. Akhirnya dia mengutus orang untuk datang dalam rapat."
"Oke deh kita terima. Dia mengutus Dinas Kebersihan. Ingat enggak dulu saya marahin mereka karena enggak bisa jawab pertanyaan kita?" ujar Ariyanto.
Ariyanto mengatakan, pertemuan saat itu tidak membuahkan hasil. Pelanggaran masih terus terjadi.
Kepala Dinas Kebersihan yang saat itu hadir tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan DPRD Bekasi.
Akhirnya, Ariyanto berpikir bahwa Ahok-lah yang harus menjawab. Supaya, masalah bisa cepat diselesaikan.
Ariyanto mengatakan semua proses penyelesaian masalah ini sempat terputus. Setelah melakukan rapat bersama Dinas Kebersihan DKI, anggota DPRD Bekasi bersiap menghadapi pemilihan legislatif.
Sekarang, struktur DPRD Bekasi sudah baru. Ariyanto kembali berada di Komisi A. Permasalahan ini pun dilanjutkan.
Ariyanto mengatakan, pemanggilan ini memang ide miliknya. Tetapi, dia membantah ucapan Ahok yang menyebut semua anggota DPRD Bekasi setuju pemanggilan itu.
Bahkan, kata dia, anggota Dewan lain berencana langsung menutup saja TPST Bantargebang, tanpa mendengar klarifikasi dari Pemprov DKI.
Dia yang tidak ingin hal itu terjadi akhirnya mengusulkan untuk memanggil Ahok.
"Jadi ini sudah perjuangan kami sejak dulu. Bukan baru sekarang saja. Maksudnya, daripada utus orang lagi, memang yang paling kompeten itu gubernurnya."
"Kita mau selesain masalah atau perang di media nih? Ini kan enggak menyelesaikan masalah," ujar Ariyanto.
"Kita itu kenapa kita stop truk itu, karena itu untuk menunjukan bahwa pelanggaran masih terus terjadi. Makanya kami punya rencana panggil Pak Ahok, supaya ketemu penyelesaiannya," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.