Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Anggota DPRD DKI Bikin Laporan Setelah Kunker?

Kompas.com - 23/10/2015, 11:36 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI juga membuat laporan perjalanan setelah melakukan kunjungan kerja ke suatu daerah.

Sekretaris Dewan Muhammad Yuliadi menjelaskan, laporan tersebut awalnya akan diberikan kepada Kesekretariatan Dewan.

"Laporan itu ya ada dong, nanti mereka menuliskan hasil kunjungannya apa, target yang semula ditetapkan dari Jakarta apa, hasilnya apa, lalu dituliskan juga saran dan masukan yang bisa diterapkan itu apa," ujar Yuliadi di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jumat (23/10/2015).

Setelah diserahkan ke Kesekretariatan Dewan, Yuliadi akan menyerahkan laporan tersebut kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.

Yuliadi mengatakan, Prasetio-lah yang akan meneruskan laporan tersebut kepada komisi-komisi terkait.

Laporannya dibuat dalam bentuk dokumen fisik dan ditandatangani oleh Prasetio.

"Kita laporkan dulu ke ketua dewan, lalu nanti beliau menurunkan ke unit komisi terkait dan menjadi saran untuk mereka agar bisa dicontoh," ujar Yuliadi.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melaporkan kunjungannya selama di Singapura. Dia menuliskannya sangat detail, hingga hitungan detik.

Hal ini bisa dilihat langsung di situs web pribadi Ahok, ahok.org, Rabu (21/10/2015).

Basuki menulis laporannya sendiri. Laporan itu dimulai pada Senin (19/10/2015).

Mengenai hal ini, Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Bestari Barus mengatakan sebenarnya DPRD DKI juga membuat laporan perjalanan mereka setelah melakukan kunjungan kerja.

Hanya saja, tidak dipublikasikan ke masyarakat seperti yang dilakukan Basuki. Bestari juga mengatakan jika harus dipublikasikan, dia berharap ada staf yang bisa membantu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com