Ia menggunakan paspor palsu itu untuk berangkat ke Melbourne, Australia.
Sivakumar yang sudah menetap dengan visa kunjungan sejak Juni 2015 di Jakarta awalnya membeli tiket untuk berangkat ke Malaysia.
"Pas sampai di gate, diperiksa petugas Imigrasi, semuanya sesuai. Paspor dia yang dipakai waktu itu paspor asli. Boarding pass-nya juga sesuai, ke Malaysia," kata Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Alif Suaidi, kepada Kompas.com, Jumat (23/10/2015) siang.
"Tapi pas mau boarding, di ruang tunggu, Sivakumar ini enggak ke entry gate Malaysia Airlines, tapi ke gate Garuda Indonesia tujuan Melbourne," lanjut Alif.
Saat mengantre di gate Garuda Indonesia tujuan Melbourne, Sivakumar sudah memegang paspor Belgia dan boarding pass Garuda Indonesia ke Melbourne.
Petugas yang merasa curiga kemudian memeriksa Sivakumar.
Ternyata, Sivakumar memegang dua paspor, satunya paspor asli Sri Lanka atas nama Sivakumar, dan satu lagi paspor Belgia yang diduga palsu.
Melalui pengakuannya, Sivakumar menerima paspor Belgia dan boarding pass ke Melbourne dari seorang warga negara Malaysia bernama Muthalagu Subramaniam (54).
Subramaniam menggunakan paspor Malaysia miliknya dan membawa paspor Belgia yang diberikan kepada Sivakumar di ruang tunggu internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Subramaniam berangkat dari Amsterdam, Belanda, menuju Melbourne, Australia, dengan transit di Bandara Soekarno-Hatta.
Saat transit, Subramaniam menyerahkan paspor Belgia atas nama dirinya, tetapi dengan foto Sivakumar dan mengoper boarding pass miliknya untuk ke Australia kepada Sivakumar.
Dengan begitu, alibi Sivakumar sebagai warga negara Belgia yang baru saja transit dan akan melaksanakan perjalanan ke Melbourne terbangun dengan rapi.
Sementara Subramaniam, dengan paspor miliknya sendiri, membeli tiket lagi untuk terbang ke Batam.
Dari Batam, Subramaniam berencana untuk menyeberang ke Singapura melalui jalur laut, tetapi sudah ditahan oleh petugas Imigrasi di Batam.
Berdasarkan pengakuan sementara, Sivakumar membayar 2.000 dollar AS kepada Subramaniam untuk paspor palsu dan boarding pass tersebut.