Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Jadi Wali Mahasiswa dalam Wisuda Universitas Paramadina

Kompas.com - 24/10/2015, 11:37 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menjadi wali mahasiswa dalam acara wisuda di Universitas Paramadina. Padahal, Ahok (sapaan Basuki) tidak memiliki anak yang berkuliah di Universitas Paramadina.

"Mungkin Bapak kaget, kok saya jadi wali mahasiswa. Harusnya, kalau saya lakunya (menikah) lebih cepat, anak saya sudah kuliah, tetapi sayang saya lakunya lama," ujar Ahok di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Sabtu (24/10/2015).

Ternyata, ada beberapa wisudawan Universitas Paramadina yang sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ahok. Mereka adalah Ima, Putri, Nurul, dan Yoga.

Ahok sudah mengenal mereka sejak dia masih menjadi anggota DPR RI. Dia pun bercerita tentang awal pertemuannya dengan mereka.

"Paramadina idenya luar biasa ini, dikirimin mahasiswa buat kerjain tugas ikuti reses anggota DPR. Waktu itu, saya tahu ada yang mau ikut reses saya. Saya bilang, bagus ini," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, ia ingin menunjukkan bahwa tidak semua politisi korup. Para mahasiswa itu pun ikut reses Ahok di Belitung.

Mereka menginap di rumah Ahok dan mengikuti segala aktivitasnya. Setelah program itu, mereka pun menyusun laporan mereka dan mempresentasikannya di kampus.

Ahok mengatakan, laporan mahasiswa yang mengikuti resesnya menjadi laporan terbaik. Sebab, sebagian besar mahasiswa lain hanya berhasil mengikuti staf ahli anggota DPR.

Setelah itu, hubungan Ahok dengan anak muda tersebut semakin dekat. Mereka juga membantu ketika Ahok berencana maju menjadi gubernur DKI lewat jalur independen.

"Makanya sudah kayak anak sendiri aja, sampai waktu mau jadi gubernur, kami kumpulin (data) KTP. Susahnya luar biasa. Orang gak percaya orang gila mau jadi gubernur DKI," ujar Ahok.

Hubungan Ahok dengan keempat mahasiswa tersebut masih berlanjut sampai hari ini. Ia menyebut mereka anak magang yang paling lama yang mengikutinya.

Mereka pun saat ini masih mengikuti kegiatan Ahok di Balai Kota dan menjadi anggota staf khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com