"Ini kan Bapak-bapak dari tadi bilangnya rugi terus. Tapi kenapa tetap bertahan," kata Ketua Komisi D Mohamad Sanusi saat rapat dengan PT Godang Tua Jaya di Gedung DPRD DKI, Kamis (29/10/2015).
Wakil Ketua Komisi D Rois Hadayana juga melontarkan hal serupa.
"Kalau rugi terus mending berhenti aja. Supaya enggak rugi terus kan? Buat apa pengusaha bertahan dengan kerugian. Apalagi Pemprov DKI sudah punya rencana mau swakelola sendiri sampahnya," ujar Rois.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Direktur Utama PT Godang Tua Jaya Rekson Manurung menilai solusi terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan menaikkan "tipping fee".
"Kami harap ada penyesuaian tipping fee. Walaupun tidak terlalu besar," ujar dia.
Dalam rapat tersebut Rekson didampingi Direktur Utama PT Navigat Organic Energy Indonesia Agus Nugroho Santoso selaku perusahaan yang bekerja sama dengan PT Godang Tua Jaya dalam pengelolaan sampah di TPST Bantargebang (joint operation).
Agus menyebut keputusan pihaknya tetap bertahan pada kerugian disebabkan mereka yakin kerugian yang terjadi lebih disebabkan masih tingginya volume sampah yang masuk setiap harinya.
Dan ia yakin masalah tersebut dapat teratasi seiring dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI membangun intermediate treatment facilities (ITF) di sejumlah tempat.
"Kami masih berkeyakinan volume sampah akan menurun, makanya kami masih optimis. Walaupun yang kami harapkan tidak kunjung datang. Karena yang terjadi justru volume sampah semakin hari malah semakin naik," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.