Jarak 120 meter itu masih kurang sekitar 180 meter menuju stasiun bawah tanah pertama, Stasiun Senayan di seberang pusat perbelanjaan Ratu Plaza, Jakarta Pusat.
Di dalam terowongan yang telah berjarak 120 meter itu terdapat satu rel yang menjadi landasan lori bertenaga listrik.
Lori itu yang mengangkut lumpur keluar dari terowongan menuju bak penampungan, tepat di bawah patung Api Nan Tak Kunjung Padam di Bundaran Senayan.
Selanjutnya lumpur diangkut truk menuju lokasi pembuangan di kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat, pada malam harinya.
Selain untuk mengangkut material lumpur, lori tersebut juga digunakan untuk mengangkat lembaran beton yang menjadi tembok terowongan. Proses pengeboran dilakukan dengan sangat rapi dan bersih.
Sementara itu, mesin bor kedua tengah disiapkan dan siap dioperasikan untuk mengebor terowongan kedua.
Untuk membuat terowongan bawah tanah dari Senayan hingga Setiabudi, yang panjangnya sekitar 3,1 kilometer, dibutuhkan waktu satu tahun.
Pengeboran akan melewati empat stasiun, yaitu Senayan, Istora, Bendungan Hilir, dan Setiabudi.
Pengerjaan proyek MRT fase pertama ini diperkirakan rampung pada tahun 2018. (Priyombodo)
-----------
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di Kompas Siang, edisi Jumat, 30 Oktober 2015, dengan judul "Pengeboran Terowongan MRT Mencapai 120 Meter".