JAKARTA, KOMPAS.com — Pada Senin (2/11/2015) malam, cekcok mulut terjadi saat kepolisian dari Polsektro Tamansari menggelar operasi cipta kondisi di Tamansari. Seorang pria berinisial RPA yang sedang berjalan kaki tampak gusar di dalam kerumunan polisi.
RPA yang bertubuh besar ini meluapkan amarahnya kepada petugas. Aparat mencurigai, RPA dalam pengaruh narkoba. RPA terlihat teler dan berjalan sempoyongan.
Polisi melakukan penggeledahan terhadap dirinya. Namun, RPA sewot dan semakin berang.
"Saya ini anggota TNI!" teriak RPA kepada puluhan polisi di lokasi. Adapun semua kanit dari Polsektro Tamansari dan 70 personel polisi diterjunkan langsung dalam operasi Cipta Kondisi tersebut.
Petugas pun tak menggubris amarah dari RPA itu. Mereka tetap melakukan pemeriksaan dan menemukan alat isap sabu di dalam tasnya.
"Ngapain sih periksa-periksa, saya ini anggota. Jangan diperlakukan seperti ini," kata RPA.
Polisi pun mencoba menggiring RPA ke Mapolsektro Tamansari. Namun, RPA melakukan perlawanan.
"Buat apa dibawa? Sudah saya bilang, saya ini anggota," ungkap RPA, tetapi tak mengeluarkan tanda identitasnya.
Suasana semakin memanas. Puluhan polisi berupaya keras menyeret RPA. Ia dibawa secara paksa dan diperiksa lebih lanjut.
Usai pemeriksaan, Kapolsektro Tamansari AKBP Suwarno yang memimpin operasi tersebut menuturkan bahwa RPA memang merupakan oknum TNI.
RPA diketahui berpangkat serka dengan nomor registrasi pusat 21000131310779 dari Kesatuan Kompi Markas Den Mabes AD di Jalan Veteran, Jakarta Pusat.
Barang bukti yang diamankan polisi dari oknum TNI itu antara lain 8 cangklong pengisap sabu, 5 korek api gas, 2 ponsel, 1 botol air mineral yang dipasangi sedotan, dan 1 sedotan untuk menuang sabu.
"Langkah-langkah yang kami lakukan adalah segera membawanya ke Mapolsektro Tamansari, berkoordinasi dengan Koramil untuk mengecek kebenaran identitas karena yang diamankan ini tak membawa kartu identitas," kata Suwarno.
Sedang nge-fly
Suwarno menambahkan, pihaknya juga melakukan tes urine terhadap RPA serta pemeriksaan lebih lanjut.
Kanit Reskrim Polsektro Tamansari Kompol Guruh Chandra menyatakan bahwa RPA dalam kondisi fly atau setengah sadar saat penangkapan. Di dalam bong yang disita dari tangan RPA juga terdapat sisa sabu.
"Dia (RPA) nyolot saat kami amankan, marah-marah kelihatan lagi fly, habis pakai sabu," pungkas Guruh. (Andika Panduwinata)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.