Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapakah Warga yang Bangun Tembok 2 Meter di Rumah Denny?

Kompas.com - 04/11/2015, 10:36 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Orang-orang yang membangun tembok setinggi dua meter dan menutupi rumah Denny di Bintaro Mas, Jakarta Selatan, menamakan dirinya Warga Peduli Bintaro Mas (WPBM). Siapakah mereka?

Ketua RT 01 Perumahan Bukit Mas Bintaro, Sulistiyono, menjelaskan, kelompok WPBM ini terdiri dari warga-warga Perumahan Bukit Mas Bintaro yang berkumpul dari berbagai RT. Ada yang dituakan dalam kelompok tersebut.

"Pengurus di Perumahan Bukit Mas Bintaro juga bingung dengan yang dilakukan WPBM. Padahal, mereka bukan pengurus, seperti RT dan RW setempat," kata Sulistiyono kepada Kompas.com, Rabu (4/11/2015).

Menurut Sulistiyono, untuk kasus rumah Denny yang ditembok, WPBM mendesak agar mereka diberikan kompensasi karena rumah tersebut menghadap ke Jalan Cakra Negara, seakan-akan rumah itu bagian dari kompleks.

Menurut WPBM, kata Sulistiyono, rumah Denny masih bagian dari perkampungan di belakang perumahan dan seharusnya menghadap ke Jalan Mawar, bukan Jalan Cakra Negara.

Namun, pemilik rumah sebelum Denny, yaitu Heru, telah mengurus izinnya. Dalam IMB dan sertifikat resmi tertera, rumah itu memang menghadap ke Jalan Cakra Negara.

"Saat bangun rumah, Heru itu sudah permisi dengan tetangga, didatangi, dan enggak ada yang keberatan. Sampai rumah selesai dibangun enggak ada protes."

"Tiba-tiba WPBM bilang harus kompensasi. Heru menawarkan Rp 200 juta, enggak mau diterima. Kalau misalnya dikasih besar-besar, kompensasi sama dengan harga rumah, sama saja," ujar Sulistiyono.

Tindakan mereka meminta kompensasi pun dipertanyakan. Jika permintaan mereka dikabulkan, uangnya bisa jadi masuk ke kantong milik pribadi.

Kompas.com masih berupaya mendapatkan konfirmasi dari pihak WPBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com