Aksi warga Cileungsi itu dilakukan sebagai bentuk protes atas keberadaan truk-truk sampah yang melintas di Jalur Transyogi sehingga menimbulkan bau tak sedap dan jalan pelintasan menjadi rusak.
Warga Cileungsi sebenarnya sudah melakukan aksi protes sejak tahun 2000-an. Terakhir protes dilayangkan tahun 2014 saat Bupati Bogor mengadakan Boling (Rebo Keliling) di daerah Cileungsi.
Entah mengapa, aksi tersebut pun tak pernah didengar. Sehingga, pada Senin kemarin, ratusan warga bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan tokoh masyarakat melakukan demo besar-besaran penghadangan truk sampah milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemprov DKI.
Saat ditemui Kompas.com, Ketua LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara Romi Sikumbang menjelaskan, setiap warga negara Indonesia mempunyai hak atas jalan itu, bukan hanya pemerintah.
Ia menyebutkan, akibat truk-truk sampah Pemprov DKI yang melintas, daerah Bogor bagian timur menjadi rusak karena tonase dan muatan truk yang berlebih. Aroma tak sedap pun terpaksa harus dinikmati masyarakat di sana.
"Sudah bertahun-tahun masyarakat di sini harus menghirup bau sampah. Jalan di sini juga ikut rusak karena truk-truk itu," ucap Romi, Kamis (5/11/2015).
Romi pun menyarankan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk memperhatikan masalah jam operasional, masalah tonase, dan masalah truk sampah yang layak.
Ahok, sebut dia, harus bisa membedakan mana truk dan mana truk sampah.
"Kalau enggak bisa bedain, biar gue datengin Jakarta, terus gue kasih tahu ke Ahok yang mana truk, mana truk sampah," kata Romi.
Hal senada pun dilontarkan Hamzah Pansuri, warga yang ikut protes menolak truk sampah milik Pemprov DKI yang melintas di daerahnya.
"Kami sangat terganggu oleh truk sampah milik Pemprov DKI Jakarta yang melewati Cileungsi karena bikin jalan cepat rusak dan sampahnya juga menimbulkan bau dan sering berceceran ke jalan," katanya.
Ia menambahkan, seharusnya truk sampah itu tidak melewati ruas Jalan Cileungsi, tetapi Bekasi Barat, yakni rute Tol Cikunir langsung menuju Bekasi Barat sehingga tanpa melintasi kawasan Cileungsi.
Warga juga berharap Gubernur DKI Jakarta segera memerintahkan Suku Dinas Kebersihan dan Pertamanan DKI agar truk sampah Ibu Kota tidak melintasi Bogor.
"Jika tuntutan warga tidak dipenuhi, kami akan melakukan aksi yang lebih besar dan akan menutup akses masuk truk," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.