Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Masalah Sampah, Wapres Jusuf Kalla Telepon Ahok

Kompas.com - 06/11/2015, 21:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menelepon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk segera menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah di Ibu Kota. Solusinya dengan membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) sendiri atau intermediate treatment facility (ITF). 

"Pak Wapres telepon, dia bilang ingin (permasalahan sampah) ini harus diselesaikan. Kami harus bikin (ITF) menggunakan konsep lama yang dikembangkan," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (6/11/2015). 

Rencananya, ITF akan dibangun di empat lokasi, yakni Semanan, Cilincing, Marunda, dan Sunter. Pembangunan ITF sudah direncanakan sejak tahun 2009 lalu, tetapi belum bisa terealisasi. Basuki mengaku memerlukan waktu sampai akhirnya DKI bisa mengelola sampah sendiri.

"Untuk bangun (ITF dengan teknologi) incenerator (mesin pembakar sampah) kan butuh waktu. Dengan Kapolda (Irjen Pol Tito Karnavian), tadi kami minta pengamanan. Enggak boleh siapa pun menghalangi truk (sampah)," kata Basuki. (Baca: Rakyat Kecil yang Terdampak Lebih Dulu)

Pengadangan truk ditambah dengan pembatasan waktu angkut sampah membuat sampah di Ibu Kota semakin menumpuk. Hal itu juga menyebabkan kemacetan di sekitar TPST Bantargebang. 

"(Waktu operasional angkut sampah) dari 24 jam dipaksa hanya 8 jam. Truk sampahnya enggak muat karena akan menyebabkan seluruh jalan ke sana (TPST Bantargebang) macet," kata Basuki. (Baca: DPRD Bekasi Rencanakan Panggil Ahok, Wali Kota Bekasi, dan PT GTJ)

Jajaran Pemprov DKI Jakarta sudah bertemu dengan Pemkot Bekasi untuk menyelesaikan masalah ini. Menurut Basuki, Pemkot Bekasi sepakat jika Pemprov DKI mengambil alih pengelolaan TPST Bantargebang. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, kata dia, juga melihat PT Godang Tua Jaya (pengelola TPST Bantargebang) telah melakukan wanprestasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com