Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Korban, Bukan Penyebab Banjir"

Kompas.com - 08/11/2015, 12:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Udin, warga RT 008/01, Jalan Kerapu, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, menampik dirinya beserta warga lain merupakan penyebab banjir Jakarta.

Udin yang sudah menempati bantaran Kali Ciliwung sejak tahun 1970-an mengatakan, mereka merupakan korban salah tata kota zaman Belanda. 

"Makanya kami buat rakit untuk pembersihan sampah di sungai ini, membuktikan kalau kami itu korban bukan penyebab banjir."

"Kami itu yang tinggal di pinggir kali kena imbas banjir salah konsep dari zaman Belanda," kata Udin kepada Kompas.com, di Jalan Kerapu, Pademangan, Minggu (8/11/2015). 

Menurut dia, seharusnya banyak dibangun waduk atau penampungan air di daerah hulu, seperti Bogor dan Puncak.

Namun, faktanya sekarang, kata dia, daerah tersebut sudah dipenuhi oleh villa mewah. Sehingga mereka yang tinggal di daerah hilir yang terkena dampak.

"Rumah Ahok juga harusnya penampungan air tuh. Airnya kalau hujan lari ke sini. Kami tuh pelindung, penjaga air justru," kata Udin.

Sebelumnya, warga RT 004, 007, 008, dan 009 Jalan Kerapu, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan membuat sebanyak tiga buah rakit pembersih sampah.

Mereka juga terlihat membersihkan puing-puing bekas penertiban bangunan liar. Tak hanya itu, beberapa warga juga terlihat kerjabakti membersihkan jalan inspeksi.

Rencananya, pemukiman di bantaran Kali Ciliwung ini segera dibongkar untuk pembangunan jalan inspeksi. Jarak trasenya 15 meter dari bibir sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com