Basuki mengatakan, keluarga RGM menolak melakukan perawatan di rumah sakit.
"Memang persoalannya tuh keluarganya enggak mau bocah itu diopname di rumah sakit. Saya juga sudah lihat catatannya, (keluarga) sudah beberapa kali mereka kesulitan, kalau (RGM) dititip (di rumah sakit) bolak-balik," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (9/11/2015).
Padahal, lanjut dia, RGM akan lebih mendapat perhatian jika dititip di rumah sakit. Selain itu, ada suster yang akan merawat dan tiap hari diberi makan.
Basuki mengatakan, seharusnya keluarga RGM tidak khawatir dengan pembiayaan rumah sakit. Sebab, kesehatan RGM sudah dijamin oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Cuma masalahnya dia (keluarga RGM) tidak mau masuk (dirawat) di rumah sakit, padahal kan otomatis BPJS. Semua penduduk Jakarta, bahkan yang enggak ada KTP nya kami urus kok dan kami masukkan ke data orang terlantar. Kami sudah bayar BPJS untuk 4,7 hingga 4,8 juta orang," kata Basuki.
Tulang-tulang di tubuh RGM sebelumnya terlihat menonjol dan badannya sangat kurus. RGM tinggal bersama neneknya, Taminah (53), di rumah kontrakan kecil dan kumuh, tepatnya di Jalan Cilincing Lama I, Gang Kelapa Nunggal II, RT06/03, Cilincing, Jakarta Utara.
Menurut Taminah, sejak lahir, cucunya menderita gizi buruk, atau dalam bahasa medisnya marasmus gizi. Akibatnya, RGM juga menderita lumpuh.
Bahkan, bocah ini pun juga tidak bisa bersekolah, serta bermain layaknya anak-anak lain yang seumuran dengannya. Kini, RGM dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Cilincing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.