Bila ada kasus gizi buruk yang terjadi di Jakarta, ia menilai hal itu lebih karena adanya masalah di keluarga di penderita.
Pernyataan itu ia lontarkan untuk menanggapi ditemukannnya kasus gizi buruk yang dialami RGM (9), salah seorang bocah yang tinggal di Cilincing, Jakarta Utara.
"Mana ada sih orang di Jakarta yang gizi buruk, makanan segitu banyak," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/11/2015).
Koesmedi mengatakan bahwa RGM sebenarnya pernah dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja pada sekitar dua bulan yang lalu.
Di tempat tersebut, RGM juga diketahui mendapat pendampingan dari anggota LSM yang bergerak di bidang pengentasan gizi buruk maupun kader-kader PKK setempat.
[Baca: Bocah 9 Tahun Penderita Gizi Buruk di Cilincing Butuh Bantuan Pemerintah]
Namun, neneknya, Taminah (53) meminta RGM untuk pulang karena tidak ada yang menemaninya di rumah.
Kedua orangtua RGM diketahui sudah lama meninggal dunia, sedangkan kakeknya mengalami stroke.
Bersama neneknya, RGM hidup di sebuah rumah kontrakan yang kecil dan kumuh.
"Jadi kita tidak bisa juga menyalahkan keluarganya," kata Koesmedi.
Saat ini, RGM sudah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Koja. [Baca: Bocah Penderita Gizi Buruk di Cilincing Juga Idap Kanker dan TBC]
Menurut Koesmedi, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama juga sudah memerintahkan agar warga Jakarta melapor kalau tidak mampu merawat keluarga yang menderia penyakit kronis.
Ia menyatakan Pemerintah Provinsi DKI siap untuk mengambi alih perawatan. [Baca: Ahok: Ada Anak Gizi Buruk Tak Dirawat Keluarga, Kami Ambil Paksa!]
"Kita sebenarnya sudah pernah mengimbau kalau ada pasien yang tidak bisa ditangani keluarganya, kasih tahu kita aja. Kita punya call center paliatif," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.