Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Tanpa Kejelasan, Keluarga Falya Somasi RS Awal Bros

Kompas.com - 09/11/2015, 17:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak keluarga Falya Raafani Blegur (1), pasien yang meninggal dunia di Rumah Sakit Awal Bros, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Minggu (1/10/2015), akhirnya melayangkan surat somasi ke rumah sakit tersebut.

Keputusan itu ditempuh setelah mereka tidak juga mendapat penjelasan soal rekam medis Falya selama dirawat di RS Awal Bros.

Padahal, pihak keluarga telah menunggu pemberitahuan soal rekam medis itu sepekan setelah Falya meninggal dunia.

"Surat somasi sudah kami layangkan ke rumah sakit pada Sabtu (7/11/2015) lalu dan hari ini (Senin), surat tembusannya kami kirim ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bekasi," ujar Ibrahim Blegur (36), ayah Falya, Senin siang.

Dengan somasi ini, Ibrahim berharap bisa mendapatkan surat jawaban dari pihak rumah sakit. Dia mengaku hanya menginginkan penjelasan ihwal rekam medis kondisi Falya sebelum meninggal dunia.

"Saya tidak minta uang ganti rugi, tetapi hanya minta penjelasan soal rekam medis," kata Ibrahim.

Dugaan malapraktik

Berdasarkan pemberitaan harian Kompas, Dinas Kesehatan Kota Bekasi telah meminta penjelasan pihak manajemen Rumah Sakit Awal Bros terkait kasus meninggalnya Falya.

Bayi perempuan berusia 1 tahun 2 bulan itu meninggal pada Minggu (1/11/2015) pagi setelah empat hari dirawat di Rumah Sakit Awal Bros, Kota Bekasi.

Pihak keluarga menduga Falya meninggal akibat kelalaian prosedur medis karena kondisi kesehatannya memburuk seusai diberi antibiotik.

Ibrahim Blegur mengakui, awalnya Falya mengalami muntah-muntah dan kerap buang air besar sehingga dibawa ke RS Awal Bros pada Rabu (28/10/2015) untuk mendapat perawatan.

Sehari berselang atau pada Kamis (29/10/2015), kondisi Falya sempat membaik dan mau diajak bicara. Diagnosis awal dokter menunjukkan, Falya menderita dehidrasi ringan.

Namun, kesehatan Falya berubah drastis karena tiba-tiba memburuk setelah salah satu petugas medis rumah sakit memberikan obat antibiotik cair bermerek Tricefin yang dimasukkan ke tubuh Falya melalui selang menyerupai infus.

Pemberian antibiotik atas anjuran salah satu dokter RS Awal Bros tersebut tidak melalui proses observasi terhadap tubuh bayi dan tidak berkonsultasi kepada pihak keluarga.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com