Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Wakil Wali Kota Depok Tuding Tim Sukses Rivalnya yang Sebarkan Spanduk SARA

Kompas.com - 10/11/2015, 13:16 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Calon wakil wali kota Depok, Babai Suhaemi, menuding tim sukses rivalnya, yakni Abdul Shomad-Pradi Supriyatna, sebagai pihak yang membuat dan memasang spanduk bermuatan sentimen suku, agama ras, dan antar-golongan (SARA).

Babai menduga, spanduk tersebut sengaja dibuat untuk menyudutkannya. "Saya yakin ini dilakukan tim sebelah," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (10/11/2015).

Menurut Babai, dugaan itu mengacu pada tindakan salah seorang anggota timses Idris-Pradi yang menyebarkan foto spanduk tersebut melalui media sosial. Ia bahkan mengatakan, orang berinisial AM itulah yang pertama menyebarkan isu tersebut.

"Kalau bukan dari dia, dia dapat fotonya dari mana? Kenapa dia bisa tahu duluan?" kata Babai.

Penyebaran spanduk bermuatan SARA ini telah dilaporkan calon wali kota Depok, Dimas Oky Nugroho dan pasangannya, Babai Suhaemi, kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Depok.

Bila dugaan itu terbukti benar, maka Babai menyatakan sangat menyayangkan tindakan tersebut.

Menurut dia, penyebaran spanduk bermuatan SARA tersebut tidak hanya berpotensi menggerus perolehan suara pasangan Dimas-Babai, tetapi juga mengancam kerukunan umat beragama di Depok.

"Demi bisa mengalahkan kami, mereka menghalalkan segala cara. Ini cara-cara zalim yang sangat keji," ujar mantan anggota DPRD Kota Depok ini.

Berdasarkan foto yang beredar di media sosial, spanduk dengan sentimen SARA yang dinilai menyerang pasangan Dimas-Babai memuat tulisan "Haleluya... Puji Tuhan... Ayo Sukseskan Satu Kelurahan Satu Gereja" dengan latar gambar Dimas-Babai dari relawan Pro DB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Megapolitan
Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com