Dalam simulasi tersebut, seseorang yang berperan sebagai warga Kampung Pulo tampak hanyut terbawa arus Sungai Ciliwung.
Petugas penyelamat yang sedang melakukan penyisiran di lokasi Kampung Pulo lantas bergegas melakukan penyelamatan.
Salah satu dari empat perahu karet petugas tampak menghampiri korban. Setelah jaraknya cukup dekat, petugas langsung mengangkat korban.
Selanjutnya, pria yang berperan sebagai korban itu dibawa ke tepi sungai lalu ditandu hingga ke ambulans untuk dilarikan ke puskesmas terdekat.
Menurut Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq, simulasi ini merupakan bagian dari antisipasi jajarannya dalam menghadapi ancaman banjir di Kampung Pulo.
Dalam simulasi ini, Polres Metro Jaktim menyiagakan satu perahu karet, lima kano, dan lima kayak. Sebanyak 115 personel kepolisian dilibatkan dalam kegiatan tersebut. "Ke depan kita siagakan 1.800 personel polres untuk antisipasi banjir," ujar Umar.
Kendati demikian, Umar mengatakan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki jajarannya dalam menghadapi banjir masih terbatas.
"Tetapi kita akan maksimalkan ini. Ada bantuan juga dari Damkar. Mudah-mudahan bisa membantu warga masyarakat," ujar Umar.
Menurut Umar, selain latihan banjir, Polres Jakarta Timur menyediakan posko pengungsian sementara di depan kantor polres.
Kepolisian juga bekerja sama dengan RS Hermina dan RS Premier dalam menyediakan lokasi pengungsian.
"Selain jadi tempat pengungsian akan jadi tempat bantuan dan logistik serta kesehatan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.