Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Dinilai Potensial Saingi Ahok dalam Pilkada DKI

Kompas.com - 11/11/2015, 18:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dinilai sebagai kandidat potensial untuk menjadi pesaing Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Cyrus Network, elektabilitas kedua tokoh tersebut tidak terpaut jauh.

"Ahok 49,9 persen, Ridwan Kamil 38,6 persen, yang belum memutuskan 7,8 persen, dan tidak menjawab 3,7 persen," kata peneliti Cyrus, Eko David Afianto, di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2015).

Selain Ridwan Kamil, ada tiga tokoh lain yang dibandingkan dengan Basuki. Ketiganya adalah calon petahana Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini; mantan Menteri Pemuda Olahraga, Adhyaksa Dault; dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Jika dihadapkan dengan Risma, elektabilitas Ahok cenderung naik, yakni mencapai 51,6 persen, sementara Risma 34,6 persen.

Sisanya, yakni sebanyak 8,8 persen responden, menjawab belum memutuskan, dan 4,7 persen tidak menjawab.

Elektabilitas Ahok semakin meningkat bila pesaing head to head-nya adalah Adhyaksa atau Djarot.

Melawan Adhyaksa, tingkat elektabilitas Ahok mencapai 53,8 persen, sementara Adhyaksa 29,1 persen.

Adapun jika dibandingkan dengan Djarot, elektabilitas Ahok lebih tinggi lagi, yakni 60,5 persen. Sementara itu, elektabilitas Djarot hanya berkisar 21,0 persen.

Dalam kesempatan yang sama, pengamat politik Syamsudin Haris menilai, elektabilitas Ridwan Kamil (RK) tinggi karena sejak awal sudah menunjukkan gestur untuk menjadi pesaing Ahok. Hal ini berbeda dengan Risma.

"RK yang dari bahasa tubuhnya terlihat paling berminat untuk bersaing dengan Ahok, beda dengan Risma. Bahasa tubuh Risma belum menunjukkan adanya keinginan bersaing dalam pilkada di Jakarta. Malah, dia pernah bilang tidak akan maju," tutur Syamsudin.

Survei ini dilakukan Cyrus pada periode 27 Oktober-1 November 2015 dengan melibatkan 1.000 responden yang tersebar di seluruh DKI Jakarta.

Survei dilakukan menggunakan teknik multi-stage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3 persen.

Survei ini merupakan yang kedua dilakukan Cyrus pada tahun ini. Survei sebelumnya dilakukan pada April.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com