"Selamat siang dengan PT Sinar Perkasa. Saya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Padalarang. Jadi begini, Pak, ini kan ada alkes yang diadakan untuk lelang. Kemudian ada lagi ada biaya tambahan."
"Bila bapak ingin mendapatkan ini, kita akan atur kesesuaiannya. Kalau bapak memang berkenan, bapak bisa transfer uang ke saya. Nanti saya kasih nomor rekening bendahara. Setelah dikirim, langsung dilaporkan ke saya," kata AC saat mempraktikkan aksinya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (12/11/2015).
Para penipu mengaku sebagai pejabat dan menelepon sejumlah perusahaan yang ikut lelang. Mereka menawarkan bisa meloloskan lelang jika mengirimkan sejumlah uang.
Selain mengaku sebagai pejabat pemerintahan, mereka juga kerap kali mengaku sebagai pejabat di kepolisian.
"Halo, dengan PT Islamic Perkasa. Saya dengan Kapolres Brebes, diberi tahu bahwa ada kunjungan dari Polda dimohon untuk mengirim uang. Nanti saya kasih nomor rekening staf saya."
Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Herryawan mengatakan, peragaan penipuan ini agar masyarakat lebih berhati-hati.
"Ini upaya preventif dan edukasi agar masyarakat lain tidak mendapatkan kejahatan penipuan ini," kata Herry.
Dalam satu bulan terakhir, Subdit Jatanras telah menangkap 30 pelaku penipuan via ponsel. Sebanyak 14 orang dengan cara mengirim SMS penipuan, sedangkan 16 lainnya dengan cara mengaku sebagai pejabat dan menghubungi korbannya lewat telepon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.