Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI: Dokter Andra Bisa Tertolong jika Sistem Evakuasinya Memadai

Kompas.com - 13/11/2015, 14:22 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyoroti fasilitas transportasi dan standar untuk memindahkan dokter Dionisius Giri Samudra (24) atau Andra ke tempat dengan fasilitas lebih memadai.

"Pemerintah seharusnya punya sistem evakuasi dengan standar tertentu sebagai jaminan dokter yang bertugas di pedalaman. Kalau pemerintah punya sistem seperti itu, seharusnya Andra bisa tertolong," kata Sekretaris Jenderal IDI Daeng Muhammad Faqih kepada pewarta, Jumat (13/11/2015) siang.

Daeng menambahkan, seperti di luar negeri, seharusnya di Indonesia punya sarana evakuasi, seperti pesawat terbang atau helikopter khusus, yang dilengkapi dengan peralatan medis.

Daeng juga mengkritisi yang dialami oleh Andra. Meskipun disebutkan kondisinya tidak memungkinkan untuk dipindahkan, tetapi dengan peralatan yang tepat, Andra seharusnya tetap bisa dipindahkan dan dirawat lebih baik di tempat lain.

"Risiko bagi dokter yang bekerja di pedalaman itu sangat tinggi. Mereka selalu punya risiko kecelakaan dan penyakit," tutur Daeng.

Dia menyayangkan pemerintah yang ia nilai belum maksimal saat menangani Andra sebelum meninggal dunia, Rabu (11/11/2015).

Tim dokter di RSUD Cendrawasih sempat meminta Andra tidak dipindah dulu sampai kondisinya membaik.

Saat itu pemerintah daerah sudah menyiapkan transportasi berupa speed boat dari Dobo ke Kota Tual.

Namun, tim di sana tidak memindahkan Andra karena kondisinya yang masih buruk hingga meninggal dunia, Rabu sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com