Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Lion Air JT 990 Takut Saat Pilot dan Kopilot Bercanda di Kokpit

Kompas.com - 19/11/2015, 14:28 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu penumpang Lion Air JT 990 untuk penerbangan Surabaya-Denpasar pada tanggal 14 November 2015, Lambertus Maengkom, menyayangkan sikap pilot dan kopilot yang sengaja tidak mau bertemu dengan para penumpangnya.

Penumpang pesawat tersebut, disebut Lambertus, ingin meminta penjelasan terhadap pilot dan kopilot tentang apa yang mereka alami selama penerbangan berlangsung.

"Pilot dan kopilot enggak berani keluar. Kami tunggu, tetapi karena penerbangan sudah delay tiga jam, jadi kurang lebih kami habiskan waktu lima jam dari yang seharusnya cuma satu jam. Sebagian penumpang pulang duluan. Namun, saya dan beberapa penumpang masih menunggu," kata Lambertus saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/11/2015).

Awalnya, sejumlah penumpang yang duduk di belakang Lambertus mengatakan, candaan pilot dan kopilot sudah keterlaluan.

Adapun kru pesawat itu, dituturkan Lambertus, sering bercanda saat pesawat sedang take off dan landing dengan menyebutkan ada pramugari mereka yang cantik dan ditinggal suami. (Baca: Penumpang Lion Dengar Ucapan "Pramugari Kami Cantik yang Ditinggal Suami")

Dari tingkah awak pesawat yang seperti itu, para penumpang menganggap mereka hanya main-main dalam bekerja. Padahal, salah satu waktu yang cukup krusial dalam penerbangan adalah saat take off dan ketika pesawat landing.

Penumpang yang ingin komplain dan meminta penjelasan diarahkan pramugari di sebelah belakang agar bisa langsung menuju kokpit, tempat pilot dan kopilot.

Pintu kokpit ternyata dikunci. Beberapa penumpang mengetuk-ngetuk pintu hingga setengah teriak memanggil pilot dan kopilot, tetapi tetap tidak ada respons.

Mereka pun sempat meminta tolong ke petugas darat yang berada di dekat pesawat. Petugas darat berkomunikasi dengan pilot dan kopilot. (Baca: Lion Air: Kopilot Sampaikan Pramugari Masih "Single" dan Sedang Cari Jodoh)

Dari sana, petugas darat membawa pesan bahwa pilot dan kopilot enggan menemui penumpang tanpa alasan yang jelas. Saat pesawat mendarat, seharusnya disebutkan nama pilot dan kopilot yang bertugas. Namun, hal itu tidak terjadi dalam penerbangan tersebut.

Hingga saat ini, penumpang yang meminta penjelasan kebingungan karena pihak maskapai hingga petugas di Bandara Internasional Ngurah Rai tidak mau menyebutkan nama pilot dan kopilot.

"Saya rasa, pilot dan kopilot ini sedang main-main sama nyawa penumpangnya. Kayaknya kalau naik bus antarkota patas AC juga enggak begini banget. Gara-gara bercandaan seperti itu, penumpang semua ketakutan," tutur Lambertus.

"Masa mereka tidak berani bertanggung jawab. Kalau tidak berani menghadapi masalah ini, gimana mereka mempertanggungjawabkan nyawa penumpang," kata dia. (Baca: Lion Air Akui Ada Hal yang Tidak Pantas dalam Penerbangan JT 990)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com