Meski demikian, janji itu baru dapat dilaksanakan jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah melakukan swakelola TPST Bantargebang.
"Kami akan berikan mesin-mesin kompos, pencacah plastik, pencacah sampah. Nanti kami akan bagi kepada mereka, supaya mereka bisa mendapatkan hidup yang lebih baik," kata Basuki di Balai Kota, Sabtu (21/11/2015).
Basuki menjelaskan, di TPST Bantargebang terdapat 8.000 pemulung. Mereka kebanyakan berasal dari Bekasi dan memungut sampah menjadi mata pencaharian mereka.
Basuki menjanjikan, mereka akan tetap diberdayakan ketika Pemprov DKI swakelola TPST Bantargebang.
"Biarkan saja mereka bekerja. Kami juga tidak akan pres habis sampah, kalau (sampah) dipres habis, mereka tidak bisa ambil (sampah) lagi," kata Basuki.
Sebelum swakelola TPST Bantargebang, lanjut dia, Pemprov DKI akan mengutamakan pembangunan intermediate treatment facility (ITF) dengan teknologi incenerator (mesin pembakar sampah) di dalamnya.
Rencananya, ITF akan dibangun di Sunter, Cilincing, Marunda, dan Semanan.
"PT Jakpro (Jakarta Propertindo) sudah lelang. Kami enggak mau terlalu jauh (buang sampah), agar biaya transportasinya tidak mahal," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.