Khusus untuk pengiriman barang, GrabTaxi meluncurkan GrabExpress, yakni jasa pengiriman barang dengan sepeda motor. (Baca: GrabTaxi Gelar Layanan Kurir Mirip Go-Jek)
"Kita memang sangat ketat mengenai keamanan dari penumpang dan pengemudi kami. Salah satunya dengan ada pelatihan dari pengemudi kami mengenali paket yang bisa dikirimkan," kata Country Head of Marketing GrabTaxi Kiki Rizki dihubungi Kompas.com, Jakarta, Selasa (24/11/2015).
GrabExpres yang diluncurkan pada Senin (23/11/2015) baru hadir di enam area terbatas di Jakarta, yakni Sudirman, Thamrin, SCBD, Kuningan, Kemang dan Senayan.
Menurut Kiki, pengemudi GrabExpress sudah dilatih untuk memilah barang yang dikirimnya.
"Kita juga membuat pelatihan untuk lebih peka terhadap barang apa yang mau dibawa," tambah Kiki.
Selain itu, ia menegaskan bahwa manajemen akan mengawasi ketat para pengemudi.
Salah satu langkah antisipasi yang diterapkan GrabExpres adalah sistem yang tidak mengenal langganan.
"Kita tidak tidak memperbolehkan adanya langganan. Sistem kita itu mencari siapa yang terdekat dengan penumpang," ucap Kiki.
Ia pun mengayakan bahwa manajemen siap melakukan tindakan jika ada tanda-tanda bahwa penumpang yang sama kerap menggunakan pengemudi yang sama.
"Apabila ini ada sebuah ritme pengguna dan biker kami, akan kita tindak lanjuti," ujar Kiki.
Selain pengemudi, manajemen juga mengawasi pengguna GrabExpress.
Manajemen menyediakan sebuah nota yang memberitahukan pelanggan agar tidak mengirimkan barang-barang berbahaya.
"Kami bukan menggunakan aplikasi saja, kita ada surat tanda terima di mana menginformasikan bahwa barang tertentu tidak diperbolehkan dikirim Grab Express," ujar Kiki.
"Di nota tertera jelas apakah itu senjata tajam, bahan peledak dan narkoba tidak diperbolehkan dalam paket GrabExpress ini," sambung Kiki.
Layanan pengiriman barang berbasis aplikasi dikhawatirkan dimanfaatkan untuk transaksi narkotika.
Kekhawatiran ini muncul setelah tertangkapnya gitaris band Geisha, Roby Santria (29), di Lobi Hotel Aston Denpasar. (Baca: Roby "Geisha" Tertangkap berkat Go-Jek)
Roby diduga mengantarkan ganja kering dengan memanfaatkan layanan pengiriman barang ojek aplikasi.
Namun, pengemudi ojek aplikasi tersebut merasa curiga dengan paket yang dikirimkan. Pengemudi itu lalu melaporkan paket tersebut kepada polisi.