"Toko-toko yang menjual bahan kimia itu perlu diawasi. Jika tidak diawasi, para pelaku teror itu bisa mendapatkan pasokan untuk membuat bom dengan mudah," ucap Ali Imron dalam acara Coffee Break di Polda Metro Jaya, Rabu (25/11/2015).
Ali Imron menuturkan, ketika membuat bom untuk peristiwa Bom Bali pada tahun 2001 ia membeli bahan-bahan yang bisa dijadikan peledak di toko kimia.
"Dulu saya sudah membeli bahan peledak itu di toko kimia sejak tahun 1996," kata Ali Imron.
Menanggapi pernyataan Ali Imron, Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Tito Karnavian mengakui agak sulit mengawasi toko-toko bahan kimia.
"Pengetatan toko-toko kimia memang agak sulit bagi pihak kami," ujar Tito.
Oleh karena itu ia berharap bisa bekerja sama dengan lembaga pemerintahan terkait.
"Ya, nanti kami coba untuk melakukan kerja sama dengan Kementerian Perdagangan, supaya peredaran barang ini bisa diawasi," tambahnya.
Tito juga akan bekerja sama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. Ia menambahkan pihak yang berbahaya dan perlu diawasi secara ketat adalah para importir.
"Kami akan coba bangun hubungan dengan Balai POM, dan yang berbahaya ini perlu diawasi adalah pihak importirnya," tutup Tito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.