Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes karena Pelesetkan "Sampurasun", Ini Respons Rizieq Syihab

Kompas.com - 26/11/2015, 08:49 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Rizieq Syihab, pimpinan Front Pembela Islam (FPI), merespons kritik dan protes masyarakat Sunda yang menilai dia telah menyampaikan ucapan kebencian atau hate speech dengan mengganti salam "sampurasun" menjadi "campur racun".

Rizieq meminta masyarakat Sunda berpikir jernih dalam memahami pernyataannya terkait sampurasun. Dia menjelaskan, sampurasun adalah ucapan selamat bagi masyarakat Sunda yang sangat terkenal dan mengandung unsur penghormatan kepada sesama.

Menurut dia, sampurasun dapat dipergunakan selama tidak dijadikan sebagai pengganti salam "Assalamualaikum".

"Sampurasun sebagai adat Sunda yang mempunyai makna sangat baik dan amat bagus serta boleh digunakan untuk menyapa sebagai penghormatan selama tidak dijadikan sebagai pengganti syariat Assalamualaikum," kata Rizieq saat dihubungi, Rabu (25/11/2015).

Dia mengatakan hal itu supaya pengucapan sampurasun tidak menjadi sarana mengadu domba antara adat istiadat dan syariat Islam karena masing-masing ada tempat dan syarat serta cara penggunaannya.

Dalam hal ini, Rizieq mengkritik kampanye yang dilakukan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Menurut dia, Dedi mulai meninggalkan salam "Assalamualaikum" dan menggantinya dengan salam adat Sunda "sampurasun".

Video Rizieq saat berceramah beredar di YouTube dan ramai diperbincangkan di media sosial. Dalam video itu, dia memelesetkan salam sampurasun dengan pernyataan "campur racun". Saat itu, Rizieq diketahui tengah berceramah di Purwakarta pada 13 November 2015.

Atas pernyataan itu, sebanyak 16 organisasi massa dan lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat (AMSM) melaporkan pentolan FPI itu ke Polda Jawa Barat.

Atas pernyataan itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi juga berharap Rizieq segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda.

Baca juga: Ridwan Kamil: Saya Harap Rizieq Syihab Minta Maaf ke Masyarakat Sunda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com