Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pejabat yang Akan Dicopot Ahok Hari Ini?

Kompas.com - 27/11/2015, 06:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perombakan pejabat kembali dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Perombakan yang dilakukan kali ini diduga terkait erat dengan temuan inefisiensi anggaran kegiatan pada sejumlah dinas yang telah diusulkan dalam kebijakan umum anggaran dan plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) 2016.

Ahok, sapaan Basuki, sudah memastikan perombakan pejabat akan ditandai dengan acara pelantikan yang rencananya akan digelar di Balai Kota pada Jumat (27/11/2015). Meski demikian, ia masih enggan membeberkan siapa saja pejabat yang akan dicopot.

"Tergantung saya malam ini minum obatnya apa," ujar dia di Balai Kota, Kamis (26/11/2015).

Karena Ahok belum membeberkan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Agus Suradika juga belum bersedia memberikan pernyataan terkait hal tersebut.

Meski demikian, kabar yang beredar di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI menyebutkan salah satu pejabat yang hampir dipastikan dicopot adalah Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Purba Hutapea.

Ia diduga akan dicopot terkait temuan inefisiensi anggaran penyelenggaraan Festival Kota Tua yang diusulkan mencapai Rp 10 miliar hanya untuk satu malam. Gosip tersebut diperkuat dengan adanya bocoran informasi yang menyebutkan Ahok sempat keceplosan akan mengganti Purba beserta jajarannya.

Ia disebut melontarkan pernyataan tersebut dalam sebuah rapat yang digelar pekan ini.

"Dinas Pariwisata saya mau 'sikat' habis hari Jumat. Mulai dari Kasudin (Kepala Suku Dinas), Kadis, Kabid (Kepala Bidang), semua saya buang satu set, jadi supaya enggak ada yang main-main di Jakarta," ujar dia.

Meski demikian, dalam perkembangannya, Ahok masih mengelak pernah melontarkan pernyataan tersebut.

Purba pasrah

Saat dikonfirmasi, Purba mengaku pasrah. Ia hanya berujar jabatan adalah amanah yang dititipkan Tuhan sehingga bisa saja sewaktu-waktu hilang.

"Tuhan itu Maha Mengetahui. Jabatan adalah amanah. Ada saat kemarau, ada saat hujan. Biarlah kehendak-Nya yang jadi terjadilah," kata Purba saat dihubungi Kamis malam.

Meski pasrah, Purba mengaku belum bisa memastikan apakah dirinya akan dicopot. Sebab, ia menyatakan belum mendapatkan konfirmasi langsung baik dari Ahok maupun Sekretaris Daerah Saefullah.

"Belum ada pembicaraan. Tanya Pak Sekda. Mungkin beliau sudah tahu. Namun, yang tepat ditanyakan adalah Ahok. Awak ini apalah," ujar dia merendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com