Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Kepala BKD DKI soal Kehadiran Lurah dan Camat yang Bikin Ahok Marah

Kompas.com - 27/11/2015, 18:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika membantah, para calon lurah dan camat yang hadir dalam pelantikan siang tadi merupakan orang-orang titipan yang disusupkan. (Baca: Ketua DPRD DKI: Banyak Penyusupan, Namanya Pelantikan Siluman)

Menurut Agus, para calon lurah dan camat itu sudah memenuhi persyaratan untuk dilantik.

Ia mengatakan bahwa kemarahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama hanya karena tidak adanya laporan yang masuk ke Basuki dari pejabat yang menyetujui pelantikan para lurah dan camat itu.

"Beliau (Basuki) belum dapat fotokopinya. Karena belum dapat fotokopi sehingga itu dianggap belum sampai ke Pak Ahok," kata Agus di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/11/2015).

Menurut Agus, peristiwa serupa terjadi ketika Basuki memanggil Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi menjelang pelantikan. (Baca: Batal Dilantik Ahok, Calon Camat dan Lurah Dapat Info dari BKD)

Basuki memanggil Rustam karena merasa belum memperoleh laporan terkait akan dilantiknya salah seorang pejabat di Kecamatan Kelapa Gading.

"Seharusnya Pak Wali Kota Jakarta Utara mengabarkan soal pembahasan kepala seksi itu juga kepada beliau (Basuki)," ujar Agus.

Ia juga membantah pernyataan Basuki yang mengatakan, tidak ada pembahasan mengenai rencana perombakan lurah dan camat.

Menurut dia, pembahasan mengenai hal tersebut sudah dilakukan di tingkat kota, bukan tingkat provinsi.

"Jadi, 66 orang yang dilantik itu belum dengan yang di wilayah. Jadi kan begini, ini yang dibahas di provinsi, di wilayah juga ada pembahasan kepala seksi," ujar dia.

Ia juga menyampaikan bahwa 32 calon lurah dan camat yang sudah hadir di Balai Kota tersebut akan tetap dilantik.

Namun, jadwal pelantikan mereka belum diketahui pasti. "Yang di wilayah bukan dibatalkan, melainkan diundur. Nanti akan di-plt-kan," ucap Agus.

Sebelumnya, Basuki marah saat mengetahui adanya jajaran calon camat dan lurah di lokasi pelantikan pejabat, siang tadi.

Basuki menegaskan, tidak ada rencana pergantian camat dan lurah dalam acara pelantikan hari ini. (Baca: Kaget Ada Lurah dan Camat, Ahok Bikin Gaduh Pelantikan)
 
"Mohon maaf, pelantikan untuk lurah dan camat batal. Mohon maaf, nanti kami atur lagi karena saya enggak pernah diskusikan ada pergeseran lurah dan camat. Saya tidak pernah memerintahkan geser lurah dan camat," kata Ahok dengan nada tinggi. 

"Saya tidak suka ini. Setiap pelantikan, pasti wakil lurah dan camat muncul. Setiap kali begitu. Enggak bisa ini disusupkan begini," kata dia lagi. 

"Saya tidak akan ganti lurah-camat karena mereka masih pada semangat kerja, dan sampai tadi malam kita tidak ada bahas soal ini," ujar Ahok seraya mengarahkan tatapannya ke Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com