Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngeri Juga Ya Kalau Tawuran Warga Terus-menerus"

Kompas.com - 29/11/2015, 07:20 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran yang terjadi antara warga rusun Bidara Cina dan Tanjung Lekong, bukan hal baru bagi warga sekitar. Dalam sebulan, keributan ini bisa terulang lebih dari tiga kali.

"Mereka sering tawuran di sini, orang udah enggak heran lagi. Kejadiannya aja rutin, bisa tiga sampai lima kali sebulan," ucap Danar (23), pegawai Family Battery di Otista Raya, Jakarta Timur, saat ditemui di lokasi, Sabtu (28/11/2015).

Kondisi ini, tak jarang membuat Danar diselimuti rasa takut. Apalagi, saat menjaga toko, terkadang ia merasa was-was ketika malam menjelang.

"Ngeri juga ya kalau kejadian terus menerus. Ini saja kaca di lantai dua sudah pecah kena lempar batu," ungkap Danar.

Selain Danar, warga lain pun mengaku takut saat tawuran antar warga itu berlangsung.

"Udah sering begini, saya mah enggak berani, lebih baik menghindar saja, dari pada nanti kena pukul," ucap Sandi (61) yang berprofesi sebagai tukang parkir.

Sandi juga menjelaskan, keributan itu telah terjadi sejak lama. Sekitar tiga atau empat tahun lalu.

"Udah dari 2011-an, mereka seperti musuh bebuyutan. Padahal, mereka dulu udah pernah dikumpulin sama RT, RW, tapi nggak selang lama mereka ribut lagi," cerita pria berkulit sawo matang itu.

Dia menjelaskan, aksi ricuh ini biasanya terjadi pada dini hari, sekitar pukul 00.00-03.00 WIB. Namun, pada Jumat lalu, tawuran pecah lebih cepat, yakni sekitar pukul 19.00 WIB (Baca juga: Usai Johar Baru, Tawuran Warga Terjadi di Otista Raya).

Kalangan pemuda dari berbagai usia berbondong-bondong datang ke jalan sambil membawa berbagai alat sebagai senjata, mulai dari bilah kayu hingga pisau. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, pasukan tiap kelompok bisa mencapai 50 orang lebih.

Sebelumnya, dalam sepekan ini telah terjadi dua tawuran warga. Pertama di Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamia (26/11/2015) dini hari. Kedua di kawasan Bidaracina, Jakarta Timur, pada Jumat (27/11/2015) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com