Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Baru Ahok dalam Bongkar Pasang Pejabat DKI

Kompas.com - 30/11/2015, 21:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengubah strategi bongkar pasang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI.

Pada tahun 2015, Basuki membebaskan kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI untuk mengganti atau memilih anak buahnya sendiri.

Namun, strategi berbeda akan dilakukan Basuki pada 2016 nanti. (Baca: Lima Kejutan Ahok Saat "Jumat Keramat")

"Sekarang saya sudah tahu daftar orang-orang yang baik dan yang kerja, terutama lurah, camat, kepala dinas yang kerja, dan respons Qlue saya juga tahu," kata Basuki di Balai Kota, Senin (30/11/2015).

Salah satu pimpinan SKPD yang dinilai berkinerja baik adalah Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faizal.

Nantinya, Basuki akan bertanya kepada Yusmada, siapa saja anak buahnya yang dinilai pantas menjadi kepala di SKPD lain.

Pejabat rekomendasi kepala dinas itulah yang akan dipertimbangkan Basuki untuk dipromosikannya. "Pola ini yang akan kami bangun tahun depan," kata Basuki.

Rencananya, perombakan pejabat di lingkungan Pemprov DKI akan dilakukan besar-besaran pada 8 Januari 2016.

Mulanya, perombakan kepala dinas besar-besaran akan dilakukan pada Jumat (27/11/2015). (Baca: Ahok Sengaja Copot Dua Pejabat agar "Bernyanyi" soal Anggaran Siluman)

Namun, pemecatan besar-besaran ini dibatalkan dengan pertimbangan pertanggungjawaban anggaran.

"Ada pertanggungjawaban anggaran. Ada sekretaris, bendahara, kepala bidang, lihat pertanggungjawaban anggarannya. Tanggal 15 (Desember) kan sudah tutup buku," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com