Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Akik Mengaku Dipukul Polisi Saat Nonton Demo di Bundaran HI

Kompas.com - 01/12/2015, 17:27 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang batu akik di Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku dipukul polisi saat menonton unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di sekitar Bundara HI, Selasa (1/12/2015).

Gaffar bercerita saat terjadi unjuk rasa yang berujung bentrok dirinya berada di dekat Bundaran HI. Jaraknya dengan massa cukup jauh.

"Saya saat itu gak lari. Saya tetap (di situ). Karena saya pikir cuma nonton. Terus saya lihat massa yang bentrok sama polisi, saya diam dan gak lari," kata Gaffar kepada Kompas.com di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa.

Gaffar enggan lari karena khawatir lebih bahaya. Saat sedang melihat bentrokan, mata Gaffar terkena gas air mata.

Pria yang baru tinggal satu bulan di Jakarta tersebut berusaha menghilangkan perih gas air mata. Ia sedikit menunduk untuk mengusap matanya.

"Saya nunduk supaya gosok. Eh saya langsung dikasih digebukin. Digebukin. Ini tonjol (meunjuk memar di pipi) ini. Kepala saya dipukul sama rotan," tambah Gaffar.

Tak dengar imbauan

Gaffar mengaku tak mendengar perintah polisi untuk menjauhi tempat kerumunan massa AMP. Ia tetap berdiam diri. Setelah dipukul oleh oknum polisi, Gaffar langsung dibawa ke Pos Polisi Bundaran HI.

"Setelah dipukul saya dipukul kayak orang mati. Itu sama teman-teman Sabhara, kayak kriminal. Terus saya dibawa ke Pos HI," kata Gaffar.

"Sampai di dalam situ ditendang terus. Saya omong benar, 'ada apa ini, saya gak melakukan apa-apa. Cuma duduk-duduk. Diam-diam'. Terus sampai saya nangis," kata Gaffar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com