Selamat mengatakan, hal ini merupakan persoalan serius yang harus segera dicari tahu penyebabnya.
"Menurut saya Pemprov DKI sudah harus aware banget loh kalau ribuan ikan, ratusan ton ikan mati. Itu sudah warning, warning merah untuk Jakarta," ujar Selamat ketika dihubungi, Rabu (2/12/2015).
Selamat memiliki perkiraan mengenai penyebab matinya ikan-ikan itu. Selamat mengingatkan bahwa tanah reklamasi di Ancol berasal dari pengerukan 13 anak sungai. Sungai-sungai dikeruk dan diambil lumpurnya untuk ditaruh di Ancol.
Selamat menduga, limbah sudah menumpuk di lumpur tersebut sehingga mencemari laut. Namun, dia mengatakan penyebab pasti harus menunggu hasil uji laboratorium terlebih dulu.
"Kalau mau objektif ya tunggu hasil lab. Daripada perkiraan-perkiraan seperti pengamat bola," ujar dia.
Namun, Selamat menegaskan, ada hal penting yang harus dilakukan Pemerintah Provinsi DKI dalam kasus ini.
Jika ikan-ikan itu mati karena limbah, Pemprov DKI harus meneliti apakah limbah domestik atau industri.
Pemprov DKI juga harus mengusut pabrik industri mana yang bertanggung jawab dalam hal ini.
"Lalu harus dibikin kebijakan, entah itu perda atau pergub tentang lingkungan hidup. Regulasinya perlu buru-buru," ujar Selamat.