Tito mengatakan tak pernah berbicara tentang Freeport ke beberapa orang terkait kasus tersebut.
"Yang pernah saya sampaikan kalau tidak salah ke Pak Surdirman Said pada saat ada kasus peristiwa penembakan di kantor beliau, saya datang ke TKP," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/12/2015).
Pembicaraan Tito dengan Sudirman juga dihadiri oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti dan penyidik Polda Metro pada 10 September 2015 di Gedung ESDM, Jakarta Selatan.
"Beliau (Sudirman Said) menanyakan pendapat saya mengenai Freeport. Saya sampaikan masalah Freeport itu perlu pengamanan yang kuat," kata mantan Kapolda Papua itu.
Berdasarkan pengalaman selama dua tahun bertugas di Polda Papua, Tito meminta penanganan Freeport agar tidak sampai bergejolak karena akan berdampak pada gerakan-gerakan kemerdekaan di Papua.
"Itu yang saya sampaikan bahwa sekali lagi Freeport ini isunya perlu dikelola. Isu sensitif perlu dikelola dengan baik," kata Tito.
Ia membantah ada pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak Freeport dalam pembicaraan dengan Sudirman Said.
Tito juga akan memberikan klarifikasi jika dimintai keterangan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
"Kalau diminta untuk memberikan keterangan sepanjang terkait yang tadi, saya kira enggak masalah. Semua orang saya kira kalau sesuai prosedur dan demi kebaikan enggak ada masalah," kata Tito.
Seperti diberitakan, nama Tito Karnavian muncul dalam rekaman yang diduga antara Setya Novanto, Riza Chalid, dan Maroef Sjamsoeddin.
Menurut Koran Tempo, nama Tito disebut empat kali dalam rekaman berdurasi 1 jam 20 menit 14 detik tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.