Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kelapa Dua Dipukul Mahasiswa Hanya gara-gara Bertanya

Kompas.com - 02/12/2015, 17:02 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Kapolsek Kelapa Dua Komisaris Awaludin Amin menyebut tak ada cekcok antara anggotanya dan sekelompok mahasiswa yang diduga mau mengikuti unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Selasa kemarin.

"Tidak ada cekcok sama sekali. Kami hanya dapat kabar ada yang mau berangkat ke Jakarta ikut demo. Kami cuma mau data siapa saja yang mau berangkat, tahu-tahu anggota saya dipukul. Kami juga tidak menghalangi mereka pergi," kata Awaludin kepada Kompas.com, Rabu (2/12/2015) sore.

Awaludin mengungkapkan kronologi peristiwa hingga terjadi pemukulan oleh para mahasiswa.

Saat sedang berpatroli, anggota Polsek Kelapa Dua, yaitu Kanit Intel Inspektur Satu Habib dan anggotanya Brigadir Wiwit, menemukan ada sekelompok mahasiswa yang diduga akan mengikuti unjuk rasa AMP di Bundaran Hotel Indonesia.

Habib menghampiri mereka dan menanyakan tujuan kepergian mereka.

"Tapi, tiba-tiba Habib mau dipukul, tapi dia menghindar, terus jatuh. Cuma, karena jatuhnya tidak siap, tangan kirinya tidak menumpu badannya dengan baik, tangan kiri dia patah. Yang kena pukul Wiwit, di bagian bibir," kata Awaludin.

Sampai hari ini, Habib masih dirawat secara intensif di rumah sakit. Sementara itu, Wiwit masih tetap bisa bertugas setelah mendapat penanganan pertama seusai dipukul kemarin.

Dari kejadian tersebut dan laporan yang dibuat Habib di Mapolda Metro Jaya, dua mahasiswa ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan polisi.

Penetapan status tersangka berdasarkan dua alat bukti, yaitu visum dan laporan Habib selaku korban. Nama dua mahasiswa itu masih dirahasiakan.

Sebelumnya diberitakan, Habib dan Wiwit jadi korban penganiayaan oleh 22 mahasiswa yang menyewa dua mobil angkot di kawasan Summarecon Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Selasa (1/12/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com