Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Tata Air Diganti, Apa Kabar Persiapan Musim Hujan di Jakarta?

Kompas.com - 03/12/2015, 08:38 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Tata Air Tri Djoko mengundurkan diri menjelang puncak musim hujan yang diprediksi akan terjadi awal tahun depan. Meski tidak diharapkan, banjir di Jakarta bisa saja terjadi pada saat itu.

Jika kepala dinas harus berganti, apakah penanganan banjir bisa optimal dikerjakan kepala dinas yang baru?

Menjawab hal ini, Sekretaris Daerah DKI Saefullah menilai pengganti Tri Djoko harus bisa menghadapi puncak musim hujan itu.

"Penanganan banjir itu kan sistem. Persiapannya sudah dilakukan dari kemarin-kemarin. Ya kalau kepala dinasnya diganti karena sesuatu hal, penggantinya tinggal meneruskan sistem itu," ujar Saefullah di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (2/12/2015).

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana melantik pejabat pengganti Tri Djoko Sri Margianto sebagai Kepala Dinas Tata Air DKI.

Kabarnya, Ahok -demikian Basuki biasa disapa- akan melantik Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Teguh Hendrawan.

Hal itu sudah dibenarkam oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika.

Pemilihan Teguh ini dilakukan setelah Ahok gagal melantik Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Ali Maulana Hakim. Sedianya, Ahok menunjuk Ali menggantikan Tri Djoko.

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi juga berharap pengganti Tri Djoko bisa langsung beradaptasi dengan pekerjaan di Dinas Tata Air DKI. Menurut Prasetio, tidak ada banyak waktu untuk belajar, mengingat musim hujan sudah di depan mata. Pengganti Tri Djoko akan langsung bekerja.

"Tapi penggantinya kan pasti sudah dipikirkan betul-betul oleh BKD, oleh Pak Gubernur. Pasti dipilihkan pengganti terbaik," ujar Prasetio.

Sebelumnya Ahok juga beralasan pemilihan Teguh menjadi Kepala Dinas Tata Air karena dia sudah kapok dengan pegawai internal.

Ahok menegaskan tidak akan mempromosikan pegawai internal dinas tersebut menjadi Kepala Dinas.

Sudah tiga kali, Ahok memecat Kepala Dinas Tata Air. Mulai dari Ery Basworo, Manggas Rudy Siahaan, serta Agus Priyono. Terakhir, Ahok juga sudah berancang-ancang memecat Tri Djoko. Namun, sebelum dipecat, Tri Djoko sudah mengajukan pengunduran diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com