Dia menggunakan pengalamannya menjabat posisi camat selama 6 tahun sebagai bekal dalam memimpin Dinas Tata Air.
"Saya pernah menjadi camat 6 tahun, pernah jadi Plt lurah dua kali. Jadi saya tahu bagaimana menyikapi yang di bawah," ujar Teguh di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (3/12/2015).
Pernah menjabat sebagai camat membuat Teguh mengetahui apa saja permasalahan yang ada di tingkat kecamatan. Dia berharap pengetahuan ini akan berguna baginya untuk menyelesaikan masalah yang ada di wilayah.
Selain itu, dia juga mengenal hampir seluruh jajaran camat dan lurah di Provinsi Jakarta. Hal itu bisa membantunya untuk berkoordinasi dengan camat dan lurah.
Apalagi, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan camat dan lurah harus menjadi manajer di wilayah mereka.
Teguh mengatakan berkoordinasi dengan camat dan lurah, yang merupakan manajer wilayah, akan mempermudah pekerjaannya menyelesaikan masalah tata air.
Teguh juga mengatakan kinerja Dinas Tata Air tidak akan lebih baik jika tidak berkoordinasi dengan SKPD lain seperti Dinas Kebersihan.
Dia ingin meningkatkan koordinasi itu agar pekerjaan di Dinas Tata Air bisa diselesaikan satu per satu.
"Saya punya falsafah learning by doing sajalah. Ini dasar manajemen saja, kita harus berkoordinasi dengan lurah, camat, dan teman-teman di suku dinas," ujar Teguh.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melantik pejabat pengganti Tri Djoko Sri Margianto sebagai Kepala Dinas Tata Air DKI.
Ahok melantik Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Teguh Hendrawan. Teguh sendiri belum genap tiga bulan menjabat Wakadishubtrans DKI.
Ahok melantik Teguh sebagai Wakadishubtrans DKI pada 4 September 2015.
Teguh adalah lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Ia juga pernah mennjabat sebagai Camat Pulogadung.
Pemilihan Teguh ini dilakukan setelah Basuki gagal melantik Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Ali Maulana Hakim. Sedianya, Basuki menunjuk Ali menggantikan Tri Djoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.