Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpin Dinas Tata Air, Teguh Berbekal Pengalaman 6 Tahun Jadi Camat

Kompas.com - 03/12/2015, 14:28 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun bukan berasal dari pejabat Dinas Tata Air, Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendarwan yang baru dilantik merasa mampu memimpin Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) itu.

Dia menggunakan pengalamannya menjabat posisi camat selama 6 tahun sebagai bekal dalam memimpin Dinas Tata Air.

"Saya pernah menjadi camat 6 tahun, pernah jadi Plt lurah dua kali. Jadi saya tahu bagaimana menyikapi yang di bawah," ujar Teguh di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (3/12/2015).

Pernah menjabat sebagai camat membuat Teguh mengetahui apa saja permasalahan yang ada di tingkat kecamatan. Dia berharap pengetahuan ini akan berguna baginya untuk menyelesaikan masalah yang ada di wilayah.

Selain itu, dia juga mengenal hampir seluruh jajaran camat dan lurah di Provinsi Jakarta. Hal itu bisa membantunya untuk berkoordinasi dengan camat dan lurah.

Apalagi, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan camat dan lurah harus menjadi manajer di wilayah mereka.

Teguh mengatakan berkoordinasi dengan camat dan lurah, yang merupakan manajer wilayah, akan mempermudah pekerjaannya menyelesaikan masalah tata air.

Teguh juga mengatakan kinerja Dinas Tata Air tidak akan lebih baik jika tidak berkoordinasi dengan SKPD lain seperti Dinas Kebersihan.

Dia ingin meningkatkan koordinasi itu agar pekerjaan di Dinas Tata Air bisa diselesaikan satu per satu.

"Saya punya falsafah learning by doing sajalah. Ini dasar manajemen saja, kita harus berkoordinasi dengan lurah, camat, dan teman-teman di suku dinas," ujar Teguh.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melantik pejabat pengganti Tri Djoko Sri Margianto sebagai Kepala Dinas Tata Air DKI.

Ahok melantik Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Teguh Hendrawan. Teguh sendiri belum genap tiga bulan menjabat Wakadishubtrans DKI.

Ahok melantik Teguh sebagai Wakadishubtrans DKI pada 4 September 2015.

Teguh adalah lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Ia juga pernah mennjabat sebagai Camat Pulogadung.

Pemilihan Teguh ini dilakukan setelah Basuki gagal melantik Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Ali Maulana Hakim. Sedianya, Basuki menunjuk Ali menggantikan Tri Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com