Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tri Djoko: Tata Air Tidak Bisa Disamakan dengan Bidang Lainnnya

Kompas.com - 03/12/2015, 14:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Tri Djoko Sri Margianto mengatakan penanggulangan banjir merupakan bidang yang berbeda dari bidang lainnnya.

Ia menyebut penanggulangan banjir tidak bisa diselesaikan semudah bidang-bidang lain.

"Yang membedakan (Tata) Air dengan bagian lain, di Air itu harus bicara sistem. Tidak bisa disamakan dengan menyelesaikan pembangunan rumah atau sekolah. Kalau itu kan bangunnya di situ saja, ditutup pakai seng, kerjakan selama 30 hari, tidak ada masalah," ujar dia usai pelantikan pejabat penggantinya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Tri menyebut dalam penanggulangan banjir banyak hal-hal teknis yang harus dipahami oleh pejabat yang terlibat di dalamnya.

Tri kemudian menyontohkan saat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang ia sebut salah menyebut aliran-aliran yang masuk dalam Rencana Induk Pengendalian Banjir.

Rencana Induk Pengendalian Banjir adalah program yang menggunakan konsultan Nedeco, Belanda.

"Jadi, kan pak gubernur bilang di (Jakarta) barat ada Nedeco. Sebenarnya enggak? barat itu enggak ada Nedeco. Jadi Waduk yanhg tadi dibilang Pak Gubernur itu tidak masuk dalam Nedeco," ujar Tri.

Tri baru saja mengundurkan diri dari jabatannnya. Ia memutuskan untuk pensiun dini.

Tri menjabat sebagai Kepala Dinas Tata Air sejak Juli 2015. Selama menjabat, Tri menilai dirinya sudah berusaha keras dalam upaya penanggulangan banjir.

Namun, dia menyebut punya cara pandang yang berbeda dari Ahok. Perbedaan cara pandang inilah yang membuatnya memutuskan untuk mengundurkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com