Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bid Dokkes) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak mengatakan, ia memaparkan ciri-ciri umum korban untuk memudahkan identifikasi.
"Satu orang belum diambil dengan ciri-ciri (tinggi) 162 sentimeter dengan jenis kelamin laki-laki," kata Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin.
Ada tanda khusus dari jenazah, tetapi Musyafak enggan menjelaskan lebih jauh. Hal ini disampaikan untuk menghindari orang tak bertanggung jawab.
"Untuk menghindari ada pengakuan dari sekelompok orang, mengaku-aku sehingga tidak benar," kata Musyafak.
Saat ditemukan, di tubuh korban tidak terdapat identitas. Selain itu, korban diduga tidak memiliki e-KTP.
"Kalau dia punya e-KTP, mungkin bisa terlacak," kata Musyafak.
Sementara itu, 17 jenazah lainnya sudah teridentifikasi dan dibawa pulang oleh keluarganya. Jenazah terakhir yang teridentifikasi dibawa pulang keluarganya ke Tegal, Jawa Tengah.
Sebelumnya, sebanyak 18 korban tewas akibat tabrakan antara Metromini B80 jurusan Kota-Kalideres bernomor polisi B 7760 FD dan KRL.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (6/12/2015) sekitar pukul 08.45 WIB. Saksi mengatakan, sopir metromini menerobos celah pintu pelintasan kereta meski tanda kereta akan melintas telah berbunyi.