Hal ini dilakukan untuk memantau secara langsung kedisiplinan para lurah yang terindikasi berkinerja buruk.
"Kemarin kami temukan lurah yang selalu datang siang. Jadi setelah kami cek, katanya dia rapat di wali kota. Setelah dicek lagi ternyata tidak ada agenda rapat. Nah, yang seperti ini akan kami evaluasi," kata Devi Riana Sumanthi, staf Kantor Kepegawaian Kota (K3) Jakarta Barat, Senin (7/12/2015).
Selain itu, lanjut Devi, banyak informasi bahwa lurah di Jakarta Barat yang datang siang tetapi memenuhi daftar presensi pagi.
Meski begitu, penilaian dan proses selanjutnya merupakan kewenangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Kalau kami hanya berwenang memonitor dan melaporkan kinerjanya saja, dan itu sudah melalui beberapa tahapan, seperti adanya informasi buruknya kinerja lurah dan tidak respons terhadap pengaduan masyarakat," ujar Devi.
Devi mengatakan, semua lurah diharapkan bekerja lebih optimal dan lebih cepat tanggap ketika mendapat pengaduan masyarakat baik melalui aplikasi Qlue maupun surat.
"Harus sesuai dengan ketentuan, tidak boleh bermain anggaran. Kemudian kalau ditanya tentang permasalahan wilayahnya sendiri, lurah itu wajib mengetahui, kalau tidak bisa jawab, ya berarti tidak bekerja," ujar Devi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.