Benda yang diletakkan di dalam dus dan disimpan di atas mesin kompresor AC ini pertama kali ditemukan petugas pamdal, Arif Rahman (42), sekitar pukul 22.00.
Mereka mengamati benda mencurigakan itu. Karena penasaran, mereka mengecek dengan alat pendeteksi logam. Ternyata berbunyi, seperti ada benda logam atau bom di dalamnya.
Kemudian mereka melapor ke Polsek Cakung, hingga akhirnya ke Gegana Polda Metro Jaya.
Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana mengatakan, karena laporan itulah sekitar pukul 01.30 tim Gegana Polda Metro Jaya tiba di lokasi kejadian dan langsung melakukan observasi.
"Saat diperiksa metal detector bunyi seperti ada logam atau bom di dalamnya, maka petugas pamdal lapor polisi. Sampai akhirnya Gegana datang dan memeriksanya hingga pukul 02.30," ujar Bambang.
Ia yang hadir di lokasi kejadian juga mengaku turut terkejut. Terlebih, saat gegana melakukan observasi, menyebutkan bahwa benda dalam dus ini 60 persen berisi bom.
Namun setelah dibongkar secara perlahan, ternyata benda tersebut hanya berisi sekitar 50 buku lembaran disposisi.
Sementara, Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Husaima mengatakan, polisi bertindak cepat karena adanya laporan dari petugas pamdal.
Polisi juga belum berhasil mengidentifikasi pihak yang meletakkan benda tersebut. Terlebih sejak pukul 15.00 kemarin CCTV di kantor wali kota sudah offline.
"CCTV yang berada di sekitar TKP dalam keadaan offline dari pukul 15.00. Sehingga belum diketahui siapa yang meletakkan benda tersebut. Seharusnya memang CCTV 24 jam online sehingga sangat membantu penyelidikan jika terjadi hal yang tak diinginkan," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.