Septiyan diketahui berselisih paham dengan pelaku. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal, kejadian tersebut berawal saat Suhardi, kakak Septiyan, lebih dulu berselisih paham dengan pelaku.
"Pada saat kakak korban sedang mangkal di depan NAV Karaoke, di samping Sunter Mall, terjadi salah paham dengan tukang parkir di NAV Karaoke," kata Iqbal di Jakarta, Rabu.
Perselisihan berawal ketika tukang parkir yang diduga sebagai pelaku penusukan itu meminta Suhardi untuk tidak parkir di tempat tersebut. (Baca juga: Pengemudi Go-Jek Meninggal Saat Membeli Soto)
Namun, Suhardi menolak. "Kakak korban tidak terima karena belum dapat penumpang sehingga terjadi salah paham dan berujung pemukulan terhadap kakak korban," tambah Iqbal.
Suhardi mengalami luka sobek di pelipis kiri akibat perselisihan itu. Tak terima dipukul, Suhardi memanggil adiknya, Septiyan.
Saat tiba di lokasi, Septiyan pun berusaha melerai. Namun, pelaku tidak terima sehingga keributan terjadi antara pelaku dan Supriyadi.
"Korban mengalami luka tusuk dan sayat di paha sebelah kiri," sambung Iqbal.
Melihat adiknya bersimbah darah, Suhardi berusaha menolong dengan melarikannya ke Rumah Sakit Royal Progress. (Baca juga: Pengendara Go-Jek Berduka atas Kepergian Gunawan)
Namun, nyawa Septiyan tak tertolong. Ia tewas saat 30 menit berada di rumah sakit. Saat ini, polisi mengejar pelaku penusukan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.