Kronologisnya berawal saat Sarwanto pulang rapat di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa (8/12/2015) siang.
Lantaran wilayahnya banyak pohon dan benalu yang semerawut, ia memfoto dengan handphone merek Samsung Grand miliknya.
Tiba-tiba ada seseorang pengendara motor yang melaju dengan motor dan langsung menjambret.
"Saya lagi motret ke pohon dan benalu dengan ke arah atas, rencananya akan diberikan itu ke Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) agar segera di tindaklanjuti," ujarnya, Kamis (10/12/2015).
Menurut Sarwanto, lantaran kaget dijambret, ia langsung berteriak maling-maling dan mengejar dibantu warga sekitar. Pelaku akhirnya tertangkap.
"Saya kejar sendiri itu jambret, pas ada di pertigaan jambretnya ambruk langsung saya tangkap. Sempat akan dihakimi massa, tapi langsung saya amankan dan bawa ke Mapolsek Kebayoran Baru," ujarnya.
Seharusnya memang handphone yang dijambret dijadikan alat bukti di polisi. Namun, karena tidak ada lagi handphone, dan banyak keperluan mengawasi wilayah handphone dipinjam sementara.
"Hari ini saya minjem HP sementara buat memantau wilayah. Nanti siang jam satu saya dipanggil polisi lagi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.