Salah satunya adalah peningkatan pemberian suvenir DPRD DKI. Suvenir itu akan diberikan kepada para tamu resmi yang berkunjung ke DPRD DKI.
"Kami minta ada anggaran suvenir buat orang yang datang dari daerah. Masa suvenir kami kayak karang taruna? Cuma akrilik,. Kan gila," kata Wakil Ketua Pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Mohamad Taufik, di Gedung DPRD DKI, Sabtu (12/12/2015).
"(Pemprov DKI) bikinin dong buku profil anggota dewan yang dua bahasa. Masa suvenir wartawan lebih bagus, lihat nih suvenir kita bahan akrilik orang nari begini, Ya Allah. Bikinin yang baguslah, malu-maluin aja," kata Taufik lagi.
Meski demikian, Taufik mengaku tidak ada usulan perbaikan inventaris DPRD DKI. Namun, di sisi lain, Taufik tak menampik gedung DPRD DKI sudah tua.
Kemudian berbagai perabot yang ada di dalamnya, kata dia, sudah tidak diganti selama tujuh tahun.
Ia meminta Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD DKI Muhammad Yuliadi mulai memikirkan perbaikan inventaris.
"Kamu tahu orang hajatan di kampung-kampung, yang mejanya dilipet-lipet? Sama kayak punya dewan di sini. Padahal ini kan buat kenyamanan orang kerja, kursi juga sudah dari tahun jebot enggak diganti," kata Taufik.
Tak hanya itu, Banggar DPRD DKI juga mendorong Pemprov DKI menjadikan DPRD sebagai parlemen modern serta menggunakan IT. Taufik mengatakan, perlu dibangun sistem untuk mencari data.
Kini, kata dia, DPRD harus mencari data-data di rak atau filling cabinet. Melalui sistem tersebut, nantinya anggota dewan tinggal membuka web atau aplikasi untuk mencari Perda atau data lainnya.
"Gedung ini saja belum ada LAN (jaringan internet) nya. Kamu bayangin kita nyari data di rak, berdebu semua, bikin sakit. Kayak orang zaman dulu saja enggak efektif," kata Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.