Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Hotelnya Akan Ditutup, Bapak Ini Berdebat dengan Ahok

Kompas.com - 14/12/2015, 12:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pagi-pagi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terlibat perdebatan dengan seorang pria di pendapa Balai Kota, Senin (14/12/2015).

Pria bernama Handoyo itu merupakan pemilik sebuah hotel di Mangga Besar, Jakarta Pusat.

Nada suara Basuki yang meninggi menarik perhatian pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang berlalu lalang di pendapa Balai Kota. 

"Saya tuh mau protes karena izin operasional hotel saya akan diputus Februari 2017, alasannya karena masalah zonasi atau lahan," kata Handoyo ditemui seusai berdebat dengan Basuki, di Balai Kota.

Padahal, lanjut dia, hotelnya sudah lama beroperasi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, kata dia, sudah mengeluarkan izin operasional hotel miliknya sejak tahun 2008. Kemudian, pada Januari 2009, hotel miliknya resmi beroperasi.

"Selama itu, tidak pernah ada permasalahan tuh. Gubernur kok malah marah-marah, saya kan inginnya dia kasih kepastian kalau memang diperpanjang," kata Handoyo. 

Handoyo menjelaskan, dari 80 persen hotel yang ada di Mangga Besar, status perizinan bangunannya adalah hunian.

Namun, kata dia, ada aturan berbentuk peraturan daerah (perda) pada tahun 2014 yang mengubah status hunian menjadi komersial. Semua hotel, kata dia, berubah peruntukannya menjadi komersial, kecuali hotel miliknya.

"Karena saya selama ini memang tidak melobi atau mengubah hunian menjadi komersial. Saya enggak ngerti saya enggak tahu selama ini. Mereka (pemilik hotel) yang lain mungkin melobi (oknum SKPD) supaya diubah (peruntukkannya)," kata Handoyo. 

Ia mengancam akan menggugat Basuki dan Dinas Penataan Kota DKI jika izin operasional hotelnya dicabut. Bahkan, Handoyo mengatakan, seharusnya dia diberi penghargaan karena tidak mau "bermain mata" dengan oknum SKPD DKI.

"Tadi kenapa mesti mesti marah-marah sama saya? Saya ini kan sebenarnya pihak yang dirugikan dan enggak tahu apa-apa. Kalau masalah ini dieskpos, saya takutnya malah semakin mengacak-acak bisnis saya," kata Handoyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com