JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjanjikan sejumlah penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada perusahaan penggabungan PT Perusahaan Air Minum Jaya (PAM Jaya) dengan PD Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya.
"Kalau disampaikan agar menganggarkan Rp 15 atau 20 triliun ya kami berikan. Asal benar-benar dikerjakan," kata Basuki saat menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman penggabungan PT PAM Jaya dan PD PAL Jaya, di Balai Kota, Rabu (23/12/2015).
PD PAL Jaya, kata Basuki, seharusnya bisa mengolah air limbah menjadi air minum atau air bersih. Jika air Sungai Ciliwung bisa diolah menjadi air bersih, warga Jakarta tidak lagi kekurangan air.
Basuki menginginkan pengolahan air limbah menjadi air bersih sebelumnya dilakukan oleh Pemerintah Singapura dalam program NEWater. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan air baku untuk air bersih.
Ia juga meminta agar penyambungan pipa pengolahan air limbah ke rumah warga harus gratis.
"Jadi warga tidak boleh ambil air sumur lagi. Ke depan tidak boleh lagi. Saya harap pengelolaan air limbah cukup ditambah pasokan air baku dari Waduk Jatiluhur, tidak masalah," kata Basuki.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan antara Dirut PT PAM Jaya Erlan Hidayat dengan Dirut PD PAL Jaya Juniver Pandjaitan. Saat ini, kedua belah pihak masih merumuskan payung hukum berupa rancangan Peraturan Daerah (Perda) baru terkait hal tersebut.
Nantinya BUMD ini akan bergerak dalam sektor pengelolaan air dengan sejumlah unit usaha untuk pengelolaan air bersih, air kotor, dan juga air tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.