JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta tokoh agama dapat mencontoh Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Sebab, menurut dia, Gus Dur merupakan tokoh yang menghargai keberagaman agama di dunia, termasuk Indonesia.
"Saya harap dasar Islam dan Kristen ini kalau orang kenal betul pasti akan lebih humanis. Saya harap banyak tokoh agama Kristen dan Islam bisa seperti Gus Dur," kata Basuki, di Gereja Immanuel, Jakarta Pusat, Kamis (24/12/2015) malam.
Hal ini turut menjawab kekhawatiran konflik yang terjadi karena Maulid Nabi Muhammad SAW dan hari raya Natal yang berdekatan.
Mengutip kata-kata Gus Dur, Basuki menjelaskan seseorang akan semakin humanis jika beribadah dengan benar. Selain itu, lanjut dia, dua agama tersebut juga sama-sama meyakini adanya Nabi Isa. Sehingga tidak perlu saling bermusuhan.
"Aku belum pernah baca kisah Nabi Muhammad jelek-jelekin Nabi Isa. Bahkan di hari meninggal pun, Nabi Muhammad masih menyebut Nabi Isa sahabat. Kenapa pengikut kedua umat ini bisa bermusuhan?".
"Bagi saya Nabi Muhammad mengajarkan Islam Rahmatan lil Alamin. Bagaimana bisa rahmat buat semua tapi mengklaim pengikut Nabi Muhammad namun mau bunuh pengikut Nabi Isa? Itu yang salah tafsir," kata Basuki yang mengaku mengenyam pendidikan di sekolah Islam hingga bangku SMP tersebut.
Hal itu pula, lanjut dia, yang membuatnya mengajak tokoh-tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) berkeliling gereja. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa pemerintah tetap taat pada konstitusi.
"Sebagai Gubernur, saya harus mengayomi semua sesuai konstitusi. Bagaimanapun pimpinan kan jadi contoh dan warga DKI bisa mengikuti," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.